Jakarta, MINA – Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Abdullah Salem Aldhaheri mengungkapkan apresiasi terhadap keterlibatan Indonesia dalam misi kemanusiaan di Gaza, Palestina.
Dia menyatakan kolaborasi antara UEA dan Indonesia merupakan bukti nyata solidaritas dunia Islam terhadap krisis kemanusiaan yang tengah terjadi di Gaza.
Dubes UEA juga mengatakan, sebagai bagian dari kebijakan luar negerinya, UEA menekankan pentingnya perdamaian, kerjasama, dan saling menghormati antar negara.
“Melalui bantuannya, UEA bertujuan untuk memfasilitasi stabilitas regional, dialog politik, dan pembangunan berkelanjutan di seluruh Timur Tengah dan sekitarnya,” kata Dubes Aldhaheri saat Temu Media di kediamannya di Jakarta, Kamis (28/11).
Baca Juga: Aktivis AS Serukan Boikot Black Friday, Protes Dukungan Pemerintah untuk Israel
Dia menyampaikan pesan saat disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto dalam pertemuannya dengan Presiden UEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ), di Qasr Al Watn, Abu Dhabi, Sabtu (23/11).
Saat itu, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada Presiden MBZ atas kerja sama terkait rumah sakit (RS) lapangan di Rafah dan Gaza, Palestina.
Dubes Aldhaheri memuji kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke UEA itu sebagai momen istimewa dan bersejarah yang membahas banyak kerja sama strategis.
Dia juga mengungkapan strategi bantuan luar negeri UEA memprioritaskan bantuan langsung kepada populasi yang terdampak, sambil bekerja sama dengan mitra internasional dan organisasi-organisasi untuk memastikan penyaluran bantuan yang efektif dan transparan.
Baca Juga: Menlu Inggris: Israel Punya Kewajiban Hukum Intenasional
Dubes Aldhaheri menyampaikan, UEA terus memberikan dukungan kemanusiaan kepada masyarakat Palestina di Gaza, meringankan dampak gelombang dingin yang parah dan keadaan sulit yang dihadapi oleh penduduk, sambil memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang paling rentan.
“UEA telah memberikan lebih dari 45.882 ton bantuan mendesak ke Jalur Gaza, termasuk makanan, pasokan medis, dan barang-barang bantuan. Hal ini mencerminkan komitmen UEA yang telah lama,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut DUbes Aldhaheri, operasi kemanusiaan komprehensif ‘Kesatria Gagah 3’ dari UEA terus memberikan dukungan kemanusiaan dan bantuan kepada Jalur Gaza melalui darat, laut, dan udara, yang mencerminkan komitmen historis negara ini yang tak tergoyahkan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina.
Sementara itu, UEA telah menampung 977 pasien dan 1.150 anggota keluarga dari Gaza untuk menerima perawatan medis di rumah sakit-hospital di UEA, sesuai dengan arahan Presiden UEA.
Baca Juga: Ekspor Minyak Mentah Turkiye ke Israel Tetap Lanjut Meski Ada Seruan Embargo
“Secara keseluruhan, UEA telah mengorganisir 22 penerbangan evakuasi untuk membawa 2.000 pasien terluka dan pasien kanker dari Gaza untuk perawatan,” ungkap Dubes Aldhaheri.
Rumah sakit lapangan UEA telah didirikan di Gaza selatan dengan kapasitas 200 tempat tidur, yang dikelola oleh tim medis Emirat.Sejak dibuka pada Desember 2023, rumah sakit ini telah merawat 50.489 kasus.
Sebuah kapal rumah sakit UEA dengan kapasitas 100 tempat tidur diluncurkan pada Februari 2024 di Pelabuhan Al-Arish, dan sejauh ini telah merawat 7.376 kasus.
“UEA adalah salah satu kontributor terbesar dunia dalam bantuan luar negeri, dengan fokus pada penyediaan pembangunan berkelanjutan jangka panjang, terutama di wilayah konflik dan daerah yang terdampak bencana alam,” pungkas Dubes Aldhaheri.
Baca Juga: Warga Demo di Depan Parlemen Eropa, Stop Genosida Gaza
Dubes juga mengungkapkan upaya bantuan luar negeri UEA mencakup sektor-sektor seperti kesehatan, pendidikan, air, dan infrastruktur, dengan fokus yang konsisten untuk mengurangi penderitaan, mempromosikan pembangunan, dan memperkuat hubungan diplomatik.
Selain Palestina UEA juga memberikan dukungan Kemanusiaan di Lebanon dan Sudan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Dolar Donasi Terkumpul di London untuk Pendidikan Pelajar Gaza
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur