Jakarta, MINA – Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi berhasil membawa 20 orang pengusaha potensial Rusia untuk hadir di Trade Expo Indonesia (TEI) 2019.
TEI ke-34 yang merupakan pameran produk ekspor terbesar di Indonesia itu digelar pada 16─20 Oktober 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.
TEI 2019 menampilkan produk dan jasa Indonesia pada zona produk potensial dan unggulan nasional, antara lain produk kuliner nusantara, produk lokal unggulan, produk premium dan kreatif, jasa dan produk manufaktur, makanan dan minuman, serta furnitur dan produk dekorasi rumah.
TEI rencananya akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Rabu (16/10).
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Dubes Wahid menyampaikan, TEI ini merupakan momentum yang sangat tepat bagi pengusaha Rusia untuk melihat langsung produk-produk Indonesia berkualitas dan menjajaki potensi kerja sama bisnis dengan mitra Indonesia.
“Indonesia dan Rusia memiliki banyak potensi kerja sama bisnis yang dapat dikembangkan. Hanya saja, banyak pengusaha dari kedua negara yang belum saling tahu. Untuk itu, kami mengundang para pengusaha untuk hadir di TEI dan KBRI siap memfasilitasi,” ujarnya saat jamuan makan siang bersama wartawan di Jakarta, Selasa (15/10).
Dubes Wahid menjelaskan, sejumlah produk Indonesia sudah mulai menembus pasar Rusia, di antaranya mie instan, kopi, dan bahkan mangga harum manis.
“KBRI Moskow terus berupaya melakukan promosi produk Indonesia di Rusia, baik melalui forum bisnis, pameran, maupun festival Indonesia. Bahkan, kini Kopi Indonesia semakin populer di Rusia,” tambahnya.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Kopi Torabika Cappuccino contohnya telah hadir di 78 wilayah Rusia dari Kaliningrad di ujung barat hingga Vladivostok di ujung timur jauh Rusia. Pada tahun 2018 PT Mayora Indah Tbk berhasil mengekspor 1.000 kontainer ke Rusia.
Produk Indonesia di pasar Rusia cukup kompetitif. Satu bungkus Torabika Cappuccino isi 20 sachet dihargai 219 rubel (sekitar 50 ribu rupiah). Sementara itu, satu buah mangga harum manis standar harganya 320 rubel (70.500 rupiah), 1 mie gelas (pop mie) 80 rubel (17.500 rupiah), dan 1 bungkus mie goreng 50 rubel (11 ribu rupiah).
Potensi pasar Rusia untuk kopi Indonesia sangat besar. Pada tahun 2018 Indonesia adalah pengekspor kopi terbesar ke-11 bagi Rusia sebesar 3.628 ton dengan transaksi senilai AS$ 9,1 juta.
Sementara itu, total impor kopi Rusia mencapai 196 ribu ton atau senilai A$ 592,9 juta. Importir kopi terbesar Rusia adalah Vietnam (96 ribu ton), Brazil (34 ribu ton), Italia (14 ribu ton), India (6 ribu ton), dan Jerman (6 ribu ton). (L/R01/RI-1)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng