Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dubes Wahid: Komunis Tidak Mungkin Bangkit Lagi

Widi Kusnadi - Sabtu, 5 September 2020 - 23:20 WIB

Sabtu, 5 September 2020 - 23:20 WIB

12 Views

Jakarta, MINA – Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Republik Belarus masa tugas 2016-2020, Mohamad Wahid Supriyadi mengatakan, rasanya ideologi komunis tidak mungkin lagi bisa hidup di abad modern seperti saat ini.

“Di Rusia, komunis sudah mati. Rasanya tidak mungkin lagi bangkit lagi, ” kata Dubes Wahid kepada MINA dalam sebuah wawancara eksklusif, Sabtu (5/9) di Jakarta.

Dubes Wahid menambahkan, meskipun masih ada partai komunis di Rusia, namun keberadaannya sudah tidak bisa mempengaruhi kebijakan-kebijakan negara.,

”Bahkan, ada pemimpin partai komunis di Rusia yang rajin pergi ke gereja. Jadi ia bukan lagi atheis,” papar Dubes Wahid.

Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan

Dubes Wahid yang juga pernah bertugas di Uni Emirat Arab dan Australia itu mengatakan, Islam di Rusia adalah agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks, yakni sekitar 21 – 28 juta penduduk atau 15 – 20 persen dari sekitar 142 juta penduduk.

Kehidupan Muslim di Rusia saat ini membaik jika dibandingkan dengan masa kekuasaan Komunis dahulu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, pemimpin Rusia (Vladimir Putin) memasukkan menteri Muslim dalam kabinetnya dan mengakui eksistensi Muslim Rusia.

Sementara itu, Indonesia dikenal baik oleh rakyat Rusia, khususnya mereka yang pernah mengalami masa Presiden Soekarno berkunjung ke negerinya pertengahan 1950-an. “Presiden Soekarno telah meninggalkan legacy yang bagus dan Indonesia dipandang sebagai teman yang baik bagi Rusia. (L/P2/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

 

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Timur Tengah
Eropa
Internasional
Indonesia
MINA Preneur
Kolom