Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dubes Wahid Ungkap Peluang Besar Kerja Sama Ekonomi RI-Rusia Melalui Budaya

sajadi - Sabtu, 5 September 2020 - 20:55 WIB

Sabtu, 5 September 2020 - 20:55 WIB

7 Views

Jakarta, MINA – Mohammad Wahid Supriyadi yang baru saja mengakhiri tugasnya sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI) untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus mengungkapkan ada peluang besar kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia melalui budaya.

Hal tersebut Dubes Wahid ungkapkan saat melakukan wawancara khusus dengan tim MINA di Jakarta dalam program Ambassador Talks pada Sabtu (5/9).

Menurut mantan Dubes Uni Emirat Arab (UEA) tersebut, tidak banyak orang yang tahu bahwa Rusia, bangsa yang sangat mencintai dan menghargai budaya.

Di awal-awal tugasnya di Moskow, dalam perjalanan ia pernah melihat antrean mengular untuk memasuki sebuah gedung. Sebelumnya, ia mengira itu adalah antrean untuk menonton film, teater, atau konser musik. Namun, ternyata itu adalah antrean untuk ke museum.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

“Saya sangat terkesan sekali! Saya kira orang-orang itu mau nonton film, teater atau konser. Namun, ternyata mereka antre untuk masuk museum,” kata Wahid kepada MINA.

Selain itu dalam buku yang ia baca berjudul “Russia: A 1000-Year Chronicle of the Wild East” karya jurnalis BBC Martin Sixsmith menceritakan, orang Rusia memiliki budaya yang sangat kuat. Ketika zaman susah pun, Rusia melahirkan banyak seniman dan budayawan hebat.

Melihat kecintaan orang Rusia akan budaya, diplomat lulusan Sastra Inggris UGM tersebut menilai bahwa pendekatan budaya adalah yang paling tepat untuk digunakan sebagai jembatan dalam merekatkan hubungan kedua bangsa.

Oleh karena itu, ia pun menggagas Festival Indonesia (FI) yang diselenggarakan oleh KBRI Moskow selama empat kali berturut-turut dari tahun 2016-2019.

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

Dalam kesempatan itu tidak hanya seni dan budaya Indonesia yang disajikan dalam acara tersebut, akan tetapi juga perdagangan, investasi, dan juga interaksi antarindividu.

Pada tahun 2019 tercatat jumlah pengunjung yang hadir selama tiga hari penyelenggaraan FI tembus sampai 117 ribu orang, nilai transaksi di lokasi mencapai USD 10,7 juta. Selain itu, ada juga komitmen investasi USD 1,2 miliar untuk pembangunan pabrik tapioka di Indonesia.

Alhasil, Festival Indonesia dianugerahi Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) karena penyelenggarannya selama empat kali berturut-turut. Dubes Wahid juga menerima Primaduta Awards dalam kategori Pasar Ekspor Potensial pada Trade Expo Indonesia di Indonesia Convention Exhibition – ICE BSD City, Tangerang pada 16 September 2019.

Peraih gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Negeri Tomsk, Rusia itu pun mengklaim, diplomasi budaya melalui FI juga menjadi jembatan untuk hubungan dalam sektor ekonomi, perdagangan, dan investasi kedua negara.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

“Saya melihat pendekatan budaya paling efektif untuk mendekatkan kedua negara, karena budaya sebenarnya sangat luas. Kita bisa bicara ekonomi, perdagangan, investasi,” tegasnya.

Dubes Mohamad Wahid Supriyadi mengawali masa tugas sebagai Duta Besar di Federasi Rusia dan Republik Belarus terhitung sejak bulan April 2016 hingga akhir tugasnya pada Juni 2020.

Hasil nyata pelaksanaan diplomasi ekonomi KBRI Moskow di bawah kepemimpinan Dubes Wahid tersebut antara lain tercermin dari naiknya angka kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia yang mencapai hampir 100% dari tahun 2016 ke tahun 2019.

Sementara itu, produk ekspor Indonesia ke Rusia mengalami peningkatan kualitas dengan masuknya beberapa peralatan atau mesin kecantikan hingga kapal yang dibuat oleh perusahaan Indonesia di Banyuwangi ke dalam item ekspor Indonesia ke Rusia.(L/RE1/P1)

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Peru Dina Boluarte pada Kamis (14/11/2024) (foto: BPMI Setpres)
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Internasional