Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dubes Yassir: Sudan Perlu Sarana Kesehatan Darurat

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 31 menit yang lalu

31 menit yang lalu

7 Views

Duta Besar Sudan untuk Indonesia Dr Yassir Mohamed Ali Mohamed (ketiga dari Kanan), yang mulai menjabat sejak Februari 2023 (foto: MINA)

Jakarta, MINA – Sudan saat ini membutuhkan sarana kesehatan darurat, termasuk rumah sakit beserta perlengkapan medisnya, untuk menangani korban konflik yang dilakukan militan Rapid Support Forces (RSF) terhadap warga sipil.

Hal itu disampaikan Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali, saat MINA mewawancarainya di Jakarta, Jumat (7/11).

Dubes Yassir menegaskan, konflik di Sudan bukan perang antar-saudara, melainkan aksi kekerasan yang ditujukan untuk menguasai sumber daya alam, seperti emas, pertanian, dan peternakan. Ia menyoroti ambisi Uni Emirat Arab (UEA) yang ingin menguasai sumber daya di Darfur.

“Untuk menghentikan peperangan, UEA harus menghentikan pasokan senjata kepada RSF,” tegas Dubes Yassir. Ia menambahkan, RSF terdiri dari warga Sudan dan tentara bayaran dari 12 negara, termasuk Ukraina, Kolombia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Pers Indonesia Terus Kawal Palestina Hingga Diplomasi Internasional

Dubes Yassir juga mengungkap keterlibatan UEA yang terbukti menjalin normalisasi dengan Amerika, Israel, dan sekutu-sekutunya dalam konflik Sudan.

Ia mengapresiasi dukungan pemerintah dan masyarakat Indonesia yang terus memberikan doa dan bantuan kemanusiaan bagi Sudan.

“Rumah sakit dan fasilitas medis adalah bantuan paling urgent saat ini,” ujarnya, menekankan pentingnya perhatian dunia terhadap kondisi kemanusiaan di Sudan.

Konflik di Sudan, terutama di wilayah Darfur, telah berlangsung bertahun-tahun dan menimbulkan krisis kemanusiaan besar. RSF diketahui telah melakukan pembantaian terhadap warga sipil dan menghancurkan infrastruktur penting.

Baca Juga: Pramono Pastikan Biaya Perawatan Korban Ledakan SMAN 72 Ditanggung Pemprov

Kekerasan ini memicu perhatian internasional, karena korban jiwa terus meningkat dan kebutuhan mendesak akan layanan kesehatan semakin tinggi. Bantuan kemanusiaan internasional, termasuk dari pemerintah dan masyarakat Indonesia, menjadi salah satu upaya penting untuk meringankan penderitaan warga Sudan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Puluhan Pelajar SMAN 72 Jakarta Dievakuasi Usai Ledakan Keras

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Afrika
Palestina