Jakarta, MINA – Duta Besar Palestina untuk Indonesia Dr. Zuhair S.M. Al-Shun menyerukan masyarakat internasional untuk berdiri teguh melindungi rakyat Palestina dari serangan dan kejahatan yang dilakukan para pemukim Yahudi dan otoritas pendudukan Israel.
“Kami menyerukan masyarakat internasional untuk melindungi atas pendudukan kekuasaan harta benda dan tanah rakyat Palestina serta para tahanan Palestina yang ditahan tanpa mendapatkan perlindungan hukum,” kata Dubes Zuhair dalam perayaan HUT ke-57 Gerakan Pembebasan Nasional Palestina (Fatah) di palestina/">Kedubes Palestina Jakarta, Senin (10/1).
Dia juga menyerukan kepada negara-negara yang belum mengakui kemerdekaan Negara Palestina untuk segera mengakui kedaulatannya sebagai negara merdeka dengan Yerusalem ibu kotanya, yang merupakan hak perjuangan Palestina.
“Kami menegaskan kembali bahwa rakyat Palestina akan tetap berada di tanah mereka sendiri, berjuang untuk kebebasan, kemerdekaan dan kedaulatan atas tanah mereka, serta pendirian negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya,” ujar Dubes Zuhair.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dia mengungkapkan, Palestina sangat menghargai rakyat dan pemerintah Indonesia atas dukungannya kepada rakyat Palestina yang terus mengalir.
“Kami menghargai rakyatnya dan pemerintah Republik Indonesia, atas dukungan kuat yang tidak berhenti dan tidak akan pernah berhenti untuk Rakyat Palestina,” pungkas Zuhair.
Acara ini dihadiri Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Bagus Hendraning Kobarsyih; Anggota DPR RI dan Ketua Umum GAMKI, Williem Wandikk. Hadir juga Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf; Komisaris BAZNAS, Dr. Zainulbahar Noor SE, MEc; dan Dr. Ali Hasan Al-Bahar.
Selain itu, hadir perwakilan pimpinan dari lembaga kemanusiaan untuk Palestina yakni Aqsa Working Group (AWG), Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), BSMI, dan lain sebagainya.Demikian juga hadir beberapa pengungsi Palestina yang berada di Indonesia.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Pada tanggal 1 Januari 1965, Fatah, yang juga dikenal sebagai Gerakan Pembebasan Nasional Palestina, melancarkan serangan komando pertamanya terhadap Israel, yang menjadi landasan bagi dimulainya perjuangan bersenjata untuk pembebasan Palestina.
Fatah menjadi faksi politik Palestina terbesar yang membentuk Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang diakui sebagai satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina.(L/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka