Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA –Ketua Sekolah Tinggi Shuffah al-Quran Abdullah Bin Mas’ud (SQABM), Dudin Sobaruddin, mengatakan bahwa dakwah melalui tulisan bisa dilakukan di mana saja dan tidak terhalang ruang dan waktu.
“Dakwah bil Qalam atau menulis merupakan sarana dakwah, pada zaman sekarang sangat mudah untuk menyebar kebaikan melalui tulisan. Media sosial bisa digunakan sebagai media untuk dakwah,” kata Sobaruddin dalam acara Konsilidasi Dakwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) secara zoom virtual, Sabtu (4/7).
Menurutnya, arti kata dakwah adalah proses penyampaian agama dalam masyarakat, menyerukan, mengajak, memanggil agar memotivasi manusia-manusia berbuat kebaikan.
“Contoh kisah Nabi Hud Alaihi Salam yang berdakwah secara jujur yakni menyamakan tulisan dengan lisan dan perbuatan. Juga berdakwah dengan ikhlas,” ujarnya.
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”
Maka katanya, dengan adanya keberadaan Kantor Berita MINA setiap da’i mesti harus bisa menulis mengirimkan tulisan artikel dakwah ke MINA, menulis untuk mewujudkan dai paham akan literasi digital.
“Sebab penggunaan internet secara cerdas ini juga dibutuhkan bagi para dai untuk berdakwah di era digital,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, sangat diperlukan literasi dalam berdakwah di dunia digital. Mengingat sejarah berdakwah sudah ada dari masa ke masa dan semakin pesat saja kemajuannya di era sekarang.
“Para dai harus tahu cara dakwah digital di samping dakwah konvensional yang sudah ada sejak lama bahkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Perkembangan dakwah saat ini banyak yang mulai memanfaatkan dunia digital menjadi arena dakwah untuk menyebarkan agama Islam,” ujarnya. (L/R4/P1)
Baca Juga: Puluhan WNI dari Suriah Tiba di Tanah Air
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Sayangkan Banyak yang Ngaku Ulama tapi Minim Pengetahuan