mahasiswa-qatar-300x196.jpg" alt="" width="817" height="534" /> (Foto: File)
Doha, MINA – Para mahasiswa Qatar pada Ahad (4/3) memboikot sebuah ceramah yang disampaikan oleh akademisi Amerika Serikat (AS), Alan Dershowitz di Universitas Northwestern Qatar dengan judul “Hukum dan Media”, karena mendukung Israel.
Selama pidato dosen Amerika tersebut merasa terkejut oleh sekelompok mahasiswa Qatar yang memegang bendera Palestina dan mengenakan kaffiyeh Palestina, serta menyela pidatonya.
“Zionis tidak diterima di Qatar,” kata para mahasiswa, seperti dilaporkan Safa yang dikutip MINA.
Tindakan para mahasiswa tersebut disambut di aula, dan tepuk tangan meriah.
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023
Laman resmi “Qatar Youth Against Normalalization” di Twitter mencela pihak yang mengundang Dershowitz, dan meminta untuk menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas “tindakan keji yang menyinggung moral, martabat dan sebab kita sebagai Muslim dan Arab”.
Laman tersebut sebelumnya menyebut, akan memboikot ceramah tersebut dan menggambarkan Dershowitz sebagai “seorang Zionis yang membangun namanya dan tindakannya di balik pembelaannya atas proyek Zionis, dan membenarkan pembantaiannya”.
Dia menambahkan, Dershowitz terkenal dengan bukunya, lThe Case For Israe, di mana dia mencoba untuk mengajukan argumen untuk mendukung posisi entitas Zionis dalam menekan orang-orang Palestina.
Dia terkejut dengan panitia ayng mengundangnya ke Qatar terhadap penulis tersebut, bukan hanya karena dia seorang Zionis, tetapi juga karena dia mengandalkan untuk membangun argumennya mengenai informasi. Ditempa, dan sumber yang mencurigakan.
Baca Juga: Tawanan Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan
Awal bulan ini, Qatar Youth Against Normalisasi meluncurkan sebuah kampanye di Twitter, yang berjudul “Students of Qatar”, yang menolak menjadi tuan rumah tim olahraga Israel di Qatar, sebagai bagian dari World Handball Championship. (T/B05/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Milisi Israel Bakar Rumah dan Kendaraan Warga Badui Palestina di Yerusalem