Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dukung Palestina, Maladewa Larang Warga Israel Masuk Wilayahnya

Hasanatun Aliyah - Senin, 3 Juni 2024 - 10:06 WIB

Senin, 3 Juni 2024 - 10:06 WIB

50 Views

Maldives atau Maladewa. (dok. IG @visit_maldives)

Malé, MINA – Pemerintah Maladewa atau Maldives memutuskan untuk melarang warga Israel memasuki wilayahnya, sebagai dukungan terhadap warga Palestina dan karena kemarahan rakyatnya yang meningkat akibat agresi Israel terhadap Jalur Gaza.

“Kabinet memutuskan mengubah undang-undang untuk mencegah pemegang paspor Israel memasuki negara tersebut, dan untuk membentuk subkomite Kabinet untuk mengawasi proses tersebut,” kata pernyataan Kantor Presiden Maladewa, Mohamed Moizo, Ahad (2/6), dikutip WAFA.

Pernyataan itu menambahkan, Presiden Moiso akan menunjuk utusan khusus untuk menilai kebutuhan Palestina, dan meluncurkan kampanye penggalangan dana, dengan bantuan UNRWA, di bawah slogan: “Maladewa mendukung Palestina.”

Pasukan pendudukan Israel terus melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, baik melalui darat, laut, dan udara, sejak tanggal 7 Oktober lalu, yang mengakibatkan syahidnya 36.439 warga, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai 82.627 orang, sementara ada ribuan korban masih di bawah reruntuhan yang dilaporkan keluarga korban, namun belum tercatat secara resmi.

Baca Juga: Amnesty International Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza

Bukan Negara Islam, Penduduk Maladewa 100 Persen Muslim

Maladewa juga dikenal sebagai Maldives. Negara ini terletak di sebelah selatan-barat daya India, luasnya tidak begitu besar. Bukan negara Islam, tetapi faktanya hampir 100 persen warganya beragama Islam.

Menurut The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), Maladewa memiliki populasi muslim di angka 99,41 persen.

RISSC adalah lembaga penelitian independen yang berafiliasi dengan Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought, sebuah lembaga swadaya masyarakat Islam internasional yang berkantor pusat di ibu kota Kerajaan Hashemite, Yordania.

Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah

Angka 99,41 persen masyarakat Muslim Maladewa merupakan gabungan penelitian yang dilakukan oleh Dr Houssain Kettani dan Pew Research Center.

Dr Houssain Kettani tengah menyusun sebuah riset yang mengidentifikasi Maladewa sebagai negara yang 100 persen Muslim. Sementara Pew Research Center merupakan sebuah badan penelitian yang berbasis di Washington yang mengklaim “mempromosikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai isu-isu yang bersinggungan dengan agama dan urusan publik.”

Pew Research Center memperkirakan dari 395.921 penduduk Maladewa, 389.586 jiwa adalah muslim, setara dengan 98,4 persen.

Dengan demikian, populasi non-muslim di Maladewa sejumlah 6.335 jiwa. Laporan RISSC menghitung rata-rata kedua angka tersebut dan menghasilkan populasi Muslim di Maladewa mencapai 99,41 persen. []

Baca Juga: Bayi Yesus dengan Keffiyeh, Adegan Kelahiran Bersejarah di Vatikan  

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda