Denpasar, MINA – Organisasi kepemudaan Indonesia, Indonesia Youth Diplomacy, mulai menjalin hubungan dengan organisasi pemuda di Afrika guna mendukung momentum kemajuan pembangunan yang inklusif.
“Pemuda Indonesia dan pemuda di negara-negara Afrika juga sudah bisa mulai berjejaring dari sekarang karena 10 hingga 30 tahun dari sekarang, banyak negara Afrika akan menjadi negara maju,” kata Ketua Indonesia Youth Diplomacy, Michael Victor Sianipar di sela sesi khusus Forum Parlemen Indonesia-Afrika (IAPF) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Ahad (1/9).
Menurutnya, pemuda memiliki peran dalam menentukan tata dunia global yang baru yang menekankan keadilan terhadap negara di Asia dan Afrika.
Pasalnya, lanjut Michael, tata dunia saat ini hanya menguntungkan negara-negara tertentu sehingga perlu ada pergeseran yang harus diantisipasi khususnya dapat dikontribusikan oleh para pemuda.
Baca Juga: Saatnya Wanita Generasi “Z” Beraksi
Untuk itu, menurutnya, para pemuda dapat memperluas jaringan di Afrika misalnya melalui peran kedutaan negara sahabat yang ada di Indonesia.
“Pemuda Indonesia harus memperluas perspektifnya supaya bisa berinovasi dan bisa memanfaatkan momentum yang dimiliki oleh pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan Afrika,” imbuhnya pada sesi khusus bertajuk kemitraan parlemen Indonesia-Afrika untuk pembangunan.
Apalagi, lanjut Michael, Indonesia didukung dengan bonus demografi yakni penduduk yang lebih banyak usia produktif sehingga menjadi katalis mendukung pertumbuhan di Indonesia dan Afrika.
Selain itu, Indonesia dan Afrika juga memiliki sejarah yang panjang dan kedekatan hubungan di antaranya Semangat Bandung dari pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955.
Baca Juga: Thufanul Aqsa, Perjuangan Menuju Kebebasan
KAA pada 1955 atau sudah 69 tahun tersebut menjadi tonggak sejarah untuk memupuk persaudaraan dan solidaritas di antara negara di Asia dan Afrika.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Tips Hadapi Musim Penghujan