Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap pidato yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Sugiano, dalam sidang permintaan Advisory Opinion di Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) di Den Haag, Belanda.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, berharap agar sikap tegas pemerintah Indonesia, yang tercermin dalam pidato Menlu di ICJ, dapat menjadi pemicu bagi solidaritas global yang lebih luas.
Diharapkan pula, langkah-langkah konkret dari komunitas internasional bisa segera diwujudkan demi menghentikan penderitaan rakyat Palestina dan mempercepat tercapainya kemerdekaan serta keadilan yang sejati.
Dalam pidatonya, Menlu Sugiono menegaskan komitmen Indonesia dalam membela hak-hak rakyat Palestina dan menuntut pertanggungjawaban Zionis Israel atas pelanggaran hukum internasional.
Baca Juga: Anggota DPR RI Alamudin Dimyati Rois Meninggal Dunia
Sudarnoto menilai pidato Menlu RI di Mahkamah Internasional sangat penting dan strategis dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten memperjuangkan palestina/">kemerdekaan Palestina.
Prof Sudarnoto menegaskan bahwa dukungan dan tuntutan yang disampaikan oleh Menlu sangat krusial untuk memperjuangkan hak-hak Palestina.
“Saya mendukung sepenuhnya apa yang disampaikan oleh Menlu. Lima tuntutan Menlu sangat penting untuk meyakinkan bahwa Zionis Israel harus benar-benar dipaksa mematuhi semua produk hukum atau konvensi PBB. Semua hak dasar warga Gaza dan Palestina, serta infrastruktur, sebagaimana juga disebut-sebut oleh Menlu, telah dihancurkan secara membabi buta oleh rezim bengis Zionis Israel dan mendapat dukungan dari Amerika,” ungkapnya di Jakarta, Senin (5/5).
Dia menyebut lima tuntutan yang disampaikan oleh Menlu menyangkut isu kemanusiaan yang memang telah menjadi keprihatinan global saat ini.
Baca Juga: Udara Jakarta Selasa ini Tidak Sehat untuk Kelompok Rentan
“Karena itu, hemat saya, perlu ada langkah lebih lanjut dan konkret, berupa apa yang mungkin bisa saya sebut sebagai intervensi kemanusiaan (humanitarian intervention) yang dilakukan bersama-sama, terutama oleh negara-negara dan bangsa-bangsa sedunia yang membela Palestina,” ujar Prof Sudarnoto.
Untuk itu, dia mengusulkan sebuah pendekatan yang lebih menyeluruh dalam menangani isu ini, yang melibatkan langkah kemanusiaan yang lebih nyata, diikuti dengan upaya menjaga kelancaran distribusi bantuan melalui tindakan yang lebih tegas.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Hari Ini Dominan Berawan