Jakarta, 21 Sya’ban 1438/18 Mei 2017 (MINA) – Sekitar 500 umat Islam Indonesia menunjukkan kepedulian dan dukungannya kepada tahanan Palestina di penjara-penjara Israel dengan mendatangi kantor perwakilan PBB di Jakarta.
Aksi yang dimulai dari Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia dan massa hadir di Kantor PBB Jakarta pada Kamis (18/5) pukul 11.00 WIB itu diprakarsai oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang mengusung dakwah persatuan umat sedunia bersama dengan lembaga kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG).
Peserta aksi yang terdiri dari remaja hingga orang tua tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Massa yang awalnya akan berjalan kaki ke gedung perwakilan PBB di Jl. Thamrin, Jakarta, dari Kedutaan Besar Palestina, berangkat dengan mobil dan bus.
“Setelah mendapat arahan dari Kapolda bahwa jalan utama harus steril dari aksi demo atau pejalan kaki, maka kami ke gedung PBB dengan bus,” kata Ketua Aqsa Working Group (AWG) Agus Sudarmaji kepada MINA saat di Kedutaan Palestina, Kamis.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Selain membawa bendera Indonesia dan Palestina, para peserta banyak membawa atribut bertuliskan “Bebaskan Tahanan Palestina”.
Sejak 17 April 2017, sekitar 1.500 tahanan Palestina melakukan aksi mogok makan dan hanya minum air garam. Mereka menuntut hak dasarnya terhadap Israel, seperti diberi akses untuk dikunjungi keluarga dan tidak ditahan semena-mena di bawah kebijakan tahanan administratif yang menyalahi HAM internasional.
Otoritas Israel telah menahan sekitar satu juta orang Palestina sejak berdirinya negara sepihak Israel pada 1948 lalu. Israel kemudian mencaplok Tepi Barat, Al-Quds Timur, dan Jalur Gaza pada tahun 1967.
Menurut laporan organisasi hak asasi manusia Addameer pada Maret lalu, sekitar 6.300 warga Palestina masih ditahan di penjara-penjara Israel.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Sejak tahun 2006, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) tanpa henti membela rakyat Palestina dan mengampanyekan pembebasan Masjid Al-Aqsha di Indonesia dan dunia.
Kelompok yang menganut sistem kepemimpinan seorang imam ini sering kali mengadakan tablig akbar, longmarch, seminar hingga konferensi internasional bertema perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsha.
Sementara Aqsa Working Group (AWG) adalah lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsha.
Lembaga AWG dibentuk berdasarkan keputusan yang dihasilkan oleh Sidang Akhir Al-Aqsa International Conference di Jakarta, pada 20 Sya’ban 1429H atau 21 Agustus 2008M.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Sejak 2010 AWG terus konsen menyalurkan bantuan dari rakyat Indonesia, bahkan pada saat Agresi militer Israel selama 51 hari, lembaga kemanusiaan ini juga menyalurkan bantuan rakyat Indonesia kepada rakyat Gaza yang menjadi korban agresi brutal tersebut.
Bantuan berupa uang tunai kepada anak-anak yatim yang orang tuanya syahid akibat agresi Israel dan juga penyaluran bantuan sembako kepada warga Gaza yang mengungsi akibat rumahnya hancur dibombardir oleh Israel. (L/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)