Jakarta, MINA – Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta menyambut positif semakin banyaknya negara yang menyatakan dukungan resmi terhadap kemerdekaan Palestina. Setelah Inggris, Kanada, dan Australia, kini Portugal juga menyatakan sikap serupa.
“Dukungan terhadap Palestina terus menguat secara signifikan. Namun jangan sampai berhenti di meja diplomasi. Harus ada implikasi nyata di lapangan. Karena itu, kami mendorong PBB dan dunia internasional mengambil langkah konkret, tegas, dan strategis untuk menghentikan kejahatan Israel,” ujar Sukamta di Jakarta, Senin (22/9).
Ia juga menekankan pentingnya peran Presiden Prabowo Subianto yang dijadwalkan berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, Selasa (232/9). “Kami berharap Presiden Prabowo menyuarakan hal ini dengan lantang, agar dunia lebih berdaya menghentikan genosida Israel,” tambahnya.
Sukamta mengapresiasi keputusan PBB yang telah menetapkan Israel melakukan genosida dan melaporkan terjadinya kelaparan sistematis di Gaza. Namun, menurutnya, langkah PBB selalu tertinggal dibanding agresi Israel.
Baca Juga: Mentan Pastikan Kerja Sama Pertanian Indonesia-Palestina Tetap Berlanjut
“Penetapan-penetapan PBB seolah kalah cepat dari Israel yang justru makin membabi buta. Karena itu, harus segera ditindaklanjuti dengan kebijakan nyata untuk menghentikan arogansi Israel,” tegasnya.
Hingga kini, tercatat 147 negara telah menyatakan dukungan bagi Palestina merdeka. Sukamta berharap gelombang dukungan besar ini tidak hanya berhenti pada pernyataan politik, tetapi mampu menekan Israel secara efektif.
Selain itu, ia juga mendesak negara-negara Arab mengambil langkah lebih konkret. “Palestina adalah benteng negeri-negeri Arab. Jika Palestina ditaklukkan, negara-negara Arab lain akan menjadi target berikutnya. Memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel atau membentuk pakta pertahanan bisa menjadi opsi serius,” katanya.
Menurut Sukamta, operasi militer Israel di Gaza sejak 20 Agustus 2025, yang melibatkan 60 ribu tentara cadangan dan penggunaan robot peledak, merupakan bukti ambisi Israel untuk menaklukkan penuh Jalur Gaza. Ia juga menyoroti serangan Israel yang mulai merambah Lebanon, Tunisia, Suriah, Yaman, dan Qatar.
Baca Juga: Ketua MUI: Pengakuan Inggris, Kanada, dan Australia Tambah Legitimasi Politik Palestina
“Kejahatan Israel sudah extraordinary, maka untuk menghentikannya juga diperlukan langkah extraordinary. Jangan sampai dunia internasional terus kalah langkah,” pungkasnya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Senin Ini Berawan, Sebagian Hujan Ringan