Oleh: Rendy Setiawan, Wartawan MINA
Dalam beberapa hari terakhir, keadaan di Palestina, khususnya Masjidil Aqsha dalam situasi mencekam. Hal itu tak terlepas dari tindakan kontroversial Israel yang mengeluarkan keputusan untuk menutup Masjidil Aqsha dari segala bentuk aktifitas ibadah umat Islam pada Jum’at (14/7) lalu. Itu adalah kejahatan terbaru Israel sejak bertahun-tahun lamanya menjadi benalu di tanah Palestina.
Kejahatan Israel terus berkembang biak dari hari ke hari, bulan ke bulan, hingga tahun ke tahun. Setelah berani menutup rapat-rapat pintu masuk Masjidil Aqsha, mereka juga berani meneror umat Islam dengan menerapkan detektor logam dan CCTV untuk melihat aktifitas warga Palestina di sekitar dan di dalam Masjidil Aqsha.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Kecaman demi kecaman muncul dari berbagai lini massa bumi. Mulai kecaman dari negara-negara Teluk seperti Mesir, Jordania, hingga Turki. Juga kecaman dari masyarakat Indonesia. Namun, Israel tetap tak bergeming.
Dari sekian banyak aksi wujud nyata membela Masjidil Aqsha, ada satu hal yang berbeda dari dukungan masyarakat Indonesia bagi Palestina. Sejauh ini, pergerakan lambat namun bergelombang tiada henti terus disuarakan oleh Pemerintah Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), ormas-ormas Islam Indonesia, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dengan Aqsha Working Group[ (AWG) dan lain-lain.
Dukungan masyarakat Indonesia nyatanya tak hanya berhenti sampai pada titik itu. Yang menarik adalah ketika para suporter sepakbola dari berbagai club di negeri ini turut bersatu padu menyatukan suara dan gerakan untuk mendukung perjuangan Palestina. Baik itu Bonek Mania, The Jakmania, LA Mania hingga Pusamania, tak mau ketinggalan melakukan hal-hal kreatif demi ikut berperan aktif pada kemerdekaan Palestina.
Padahal, rivalitas antar suporter sepakbola di Indonesia begitu kental. Tak jarang perseteruan antar suporter sampai menimbulkan korban jiwa. Namun akhir-akhir ini, semua rivalitas berlebihan itu seperti terhapus oleh satu suara gerakan, yaitu gerakan mendukung kemerdekaan Palestina.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Kita ambil contoh terbaru. Ada satu pemandangan yang indah saat pertandingan antara Persija Jakarta melawan Bhayangkara FC di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, pada Sabtu (29/7) malam. Suporter fanatik Persija Jakarta, The Jakmania, kembali mempertontonkan koreografi indah di stadion ketika Macan Kemayoran –julukan Persija– berlaga di kandang.
Namun, bukan koreografi sembarangan yang ditunjukan oleh para Jakmania. Jika biasanya koreografi berbentuk hal yang masih berhubungan dengan Persija, Sabtu malam, Jakmania mempertontonkan koreo berbentuk bendera Palestina bersanding dengan bendera Indonesia.
Atraksi tersebut ditampilkan di tribun selatan Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat. Selain koreo, terbentang juga spanduk besar bertuliskan “Freedom for Palestine”.
Tak jauh berbeda dengan kelakuan kreatif Jakmania, salah suporter sepakbola asal Jawa Timur, LA Mania –julukan bagi pendukung Persela Lamongan– ikut memberikan dukungan bagi rakyat Palestina dengan membuat koreografi bendera Palestina. Koreografi bendera Palestina bersanding cantik dengan bendera Merah Putih dalam lanjutan Liga 1 antara Persela Lamongan melawan Barito Putra di Stadion Surajaya Lamongan, Jumat (28/7) lalu.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Tak hanya di kasta teratas Liga 1, di Liga 2 pun dukungan serupa terjadi. Kali ini dari Brigata Curva Sud alias BCS, pendukung setia PSS Sleman. Dilasir dari akun instagram @pssleman, kelompok suporter yang kerap membuat ide koreografi menarik ini kali ini dengan indah menyusun kolase warna membentuk bendera Palestina di tribun Selatan stadion Maguwoharjo.
Dari tanah Kalimantan, dukungan terhadap Palestina juga diserukan oleh Pusamania –julukan bagi pendukung Persisam Putra Samarinda–. Dikutip dari akun instagram @pusamaniaidn, tribun stadion Segiri, Samarinda nampak indah dengan koreografi bendera Palestina saat pertandingan antara PBFC melawan Perseru Serui.
Dalam pertandingan Liga 2 yang lainnya, yaitu antara Persebaya Surabaya melawan Martapura FC, Kamis (27/7) lalu. Bonek Mania yang dikenal dengan kenekatannya menyambangi stadion lawan, juga menyusun kertas berwarna membentuk bendera Palestina dan Indonesia berdampingan. Tak hanya satu, Arek-Arek Suroboyo ini bahkan membentangkan koreografi di tiga sisi tribun sekaligus.
Tak ketinggalan, pendukung dari pemuncak klasemen Liga 1 saat ini, Madura United (MU) juga melakukan koreografi sebagai dukungan terhadap warga Palestina. Sambil membentangkan lembaran kertas yang membentuk bendera Palestina, mereka juga meneriakkan beberapa yel-yel dukungan. Aksi itu mereka lakukan saat mendukung Madura United melawan PSM Makasar, Sabtu (29/7) kemarin.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Ini hanyalah sebagian kecil dukungan dari suporter-suporter yang ada di Indonesia. Belum ada apa-apanya dengan dukungan rakyat Palestina ketika membela perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia. Dari dukungan para suporter sepakbola ini, kita bisa melihat bahwa krisis di Palestina selain krisis keagamaan, juga merupakan dari krisis kemanusiaan yang mesti dihadapi dan dmusnahkan dari muka bumi.
Krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina memang mengundang simpati masyarakat dari berbagai belahan dunia. Sebagai salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim, Indonesia tentu memiliki kedekatan emosional dengan Palestina. Hal itulah yang coba ingin diungkapkan oleh suporter-suporter sepakbola di negeri ini. (R06/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?