Moskow, MINA – Ketua Kelompok Persahabatan Parlemen Indonesia dan Rusia di Duma Negara Rusia, Denis Kravchenko, mengatakan pihaknya siap mendorong kerjasama tidak hanya parlemen dan pemerintah, namun juga menghubungkan dunia usaha kedua negara.
Pernyataan ini disampaikan saat pertemuan kunjungan kehormatan Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares, di Moskow pada Selasa (6/4).
Pertemuan turut dihadiri oleh anggota Kelompok Persahabatan Parlemen, Alexey Lyashchenko, demikian keterangan tertulis yang diterima MINA, Rabu (7/4).
“Rusia saat ini memfokuskan kebijakan untuk mendorong kerja sama dengan negara-negara di Timur (look east policy). Tidak hanya dengan mitra tradisional seperti Tiongkok, namun juga dengan Indonesia,” ujar Kravchenko.
Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup
“Kerja sama antara Parlemen merupakan komponen penting dalam kerja sama bilateral Rusia dengan Indonesia,” ujar Dubes Jose Tavares.
Kedua pihak sependapat bahwa saat ini hubungan perdagangan dan investasi Indonesia dan Rusia masih perlu terus ditingkatkan untuk dapat mencerminkan potensi besar yang sesungguhnya.
Pembahasan dalam pertemuan juga terkait topik mengenai peluang untuk pengembangan kerja sama lebih lanjut antara Indonesia dan Rusia, termasuk di bidang penerbangan, alutsista militer, teknologi roket dan satelit, pembangkit listrik, farmasi, serta pariwisata.
Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama Dubes Jose Tavares dengan Anggota Duma Rusia karena selama ini masih terdapat pembatasan pertemuan akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Kedekatan Parlemen Indonesia dan Rusia tercermin dengan kehadiran Kelompok Persahabatan di kedua Kamar pada masing-masing parlemen, baik antara DPR RI dengan Duma Negara, serta antara DPD RI dengan Dewan Federasi Rusia.
Duma Negara adalah Majelis Rendah Parlemen Rusia yang maksimal beranggotakan 450 orang dan dipilih melalui Pemilu. Pertemuan terakhir antara DPR RI dan Duma Negara dilakukan di Moskow pada saat kunjungan Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI ke Rusia pada Oktober 2017. (R/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa