Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada hari Rabu (11/5) ditembak mati oleh pasukan Israel di Jenin.
Pembunuhan itu menarik banyak simpati dan curahan belasungkawa serta kecaman, dan seruan untuk penyelidikan menyeluruh, baik dari organisasi media, maupun kelompok hak asasi manusia dan komunitas internasional.
Berikut ungkapan-ungkapan belasungkawa yang telah dirangkum oleh Al Jazeera:
Al Jazeera
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Dalam sebuah pernyataan, Jaringan Media Al Jazeera mengutuk “pembunuhan terang-terangan” yang melanggar “hukum dan norma internasional” serta menyebut kematian Abu Akleh sebagai “kejahatan keji, yang dimaksudkan untuk mencegah media melaksanakan tugasnya”.
“Kami menganggap pemerintah Israel dan pasukan pendudukan bertanggung jawab atas pembunuhan mendiang rekan Shireen,” kata pernyataan itu.
Al Jazeera mendesak masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban pasukan pendudukan Israel atas “penargetan dan pembunuhan yang disengaja” terhadap Abu Akleh.
Otoritas Palestina
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Otoritas Palestina mengutuk pembunuhan Abu Akleh sebagai “kejahatan keji”, dengan mengatakan pembunuhan itu adalah “bagian dari kebijakan pendudukan [Israel] yang menargetkan jurnalis untuk mengaburkan kebenaran dan melakukan kejahatan secara diam-diam”.
Qatar
Lolwah Alkhater, Wakil Menteri Luar Negeri Qatar, menyebut pembunuhan itu sebagai “terorisme Israel yang disponsori negara” dan menyerukan diakhirinya “dukungan tanpa syarat kepada Israel”.
Amerika Serikat
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides, mengatakan di Twitter, dia “sangat sedih” mengetahui tentang pembunuhan jurnalis itu dan menyerukan “penyelidikan menyeluruh atas kasus tersebut”.
Pakistan
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk keras “pembunuhan” Abu Akleh.
“Membungkam suara orang-orang yang menceritakan kisah orang-orang tertindas adalah bagian dari strategi disengaja yang digunakan Israel dan India di Palestina dan Pendudukan Kashmir,” tulisnya di Twitter.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Uni Eropa
Luis Miguel Bueno, Juru Bicara UE untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan di Twitter dia “terkejut” dengan pembunuhan Abu Akleh saat dia melakukan pekerjaan kewartawanannya melaporkan serangan Israel di Jenin.
“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarganya dan menyerukan penyelidikan cepat dan independen untuk membawa para pelaku ke pengadilan,” katanya.
Britania Raya
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Neil Wigan, Duta Besar Inggris untuk Israel, mengatakan di Twitter: “Wartawan harus diizinkan untuk bekerja dengan aman dan bebas. Saya mendesak penyelidikan yang cepat, menyeluruh dan transparan.”
Cina
Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan: “Kami terkejut dan sangat menentang tindakan kekerasan terhadap wartawan yang sedang bertugas dan melakukan pekerjaan mereka, kami berharap peristiwa relevan seperti itu ditangani sesuai dengan hukum dan keadilan.”
Iran
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengutuk keras pembunuhan Abu Akleh dan mengatakan itu menunjukkan sejauh mana Israel mencegah media melaporkan penindasan terhadap Palestina.
Dia juga meminta organisasi internasional dan perwakilan media global menyelidiki masalah ini dan “memastikan rezim Zionis bertanggung jawab atas kejahatan ini”. Dia menambahkan bahwa tawaran Israel untuk menyelidiki tidak memiliki kredibilitas.
Belgia
Kementerian Luar Negeri Belgia mengutuk pembunuhan Abu Akleh.
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
“Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada orang yang dicintainya dan menyerukan penyelidikan cepat dan ketat,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Lembaga Hak Asasi Manusia
Omar Shakir, Direktur Israel dan Palestina untuk Human Rights Watch, mengatakan pembunuhan itu adalah bagian dari tindakan sistematis Israel terhadap jurnalis yang meliput pendudukan.
Reporters Without Borders (RSF)
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Christophe Deloire, Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal Reporters Without Borders (RSF), menulis di Twitter, pembunuhan Abu Akleh “merupakan pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa yang mengamanatkan perlindungan warga sipil, dan resolusi Dewan Keamanan PBB 2222 tentang perlindungan wartawan”.
Amnesti Internasional
Kelompok hak asasi manusia, Amnesti Internasional, mengatakan pihak berwenang Israel “harus mengakhiri pembunuhan di luar hukum” dan meminta masyarakat internasional bertindak untuk meminta pertanggungjawaban Israel.
“Pembunuhan jurnalis Shirin Abu Akleh adalah pengingat berdarah dari sistem mematikan di mana Israel mengunci warga Palestina. Israel membunuh warga Palestina kiri dan kanan dengan impunitas. Berapa banyak lagi yang perlu dibunuh sebelum komunitas internasional bertindak untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan yang terus berlanjut terhadap kemanusiaan?” kata Saleh Higazi, Wakil Direktur Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Persatuan Wartawan Nasional
Persatuan Wartawan Nasional (NUJ), yang mewakili jurnalis di Inggris dan Irlandia, mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka terkejut dengan pembunuhan itu dan menyerukan penyelidikan cepat untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.
“Serangan terhadap jurnalis Palestina di Israel dikutuk oleh NUJ dan Federasi Jurnalis Internasional dan tindakan harus diambil oleh otoritas Israel untuk memastikan keselamatan dan perlindungan jurnalis di negara itu,” kata NUJ. (T/R7/P1)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Mi’raj News Agency (MINA)