Wawancara Eksklusif MINA dengan Dr Ribhi Halloum,
Koordinator Umum Global March to Jerusalem (GMJ), Yordania
Jakarta, 29 Rajab 1434/8 Juni 2013 (MINA) – Dr. Ribhi Halloum , Koordinator Umum Global March to Jerusalem (GMJ) yang juga salah seorang deklarator pada Konferensi Internasional Pembebasan Al-Quds dan Palestina di Bandung, Indonesia Juli 2012 lalu, menyeru kepada dunia Islam agar terus bergerak secara keseluruhan dalam menghadapi kejahatan Zionis Israel.
Halloum, yang juga Mantan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, mengatakan hal itu kepada Widi Kusnadi, wartawan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency) melalui sambungan telepon, Jumat (7/6).
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Dari kantornya di Yordania, Halloum juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada jajaran pengurus MINA atas upaya terus-menerus memberitakan perjuangan Al-Aqsha dan Palestina melalui media online tiga bahasa, Arab, Indonesia, dan Inggris.
Berikut petikan wawancaranya.
MINA : Apa sebenarnya target diselenggarakannya GMJ di berbagai belahan dunia Islam?
Ribhi Halloum (RH) : Ini bagian dari upaya sosialisasi dan seruan kepada dunia Islam dan masyarakat dunia pada umumnya untuk senantiasa mengetahui permasalahan serta kondisi Al-Quds dan Palestina saat ini.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Umat Islam pada khususnya dan masyarakat internasional pada umumnya harus mengetahui kondisi sesungguhnya Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa tiap saat. Sehingga umat Islam di seluruh dunia dapat berbuat sesuatu untuk membebaskannya dari Zionis Israel yang memang tidak berhak atasnya.
MINA : Setelah mengetahuinya, apa langkah selanjutnya?
RH : Setelah kondisi Masjid Al-Aqsha, maka diharapkan umat Islam terus bergerak mencegah tindakan Zionis Israel bertindak lebih jauh terhadap kota suci Al-Quds.
Umat Islam dunia serta organisasi internasional yang peduli Palestina harus ikut mencegah tindakan Zionis Israel yang semakin membahayakan Al-Quds dengan berbagai cara.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
MINA : Apa bedanya GMJ tahun lalu dengan pelaksanaan GMJ tahun ini?
RH : GMJ kali ini beda seperti GMJ tahun kemarin. Kalau tahun lalu seluruh aktivis berkumpul dalam satu tempat di Lembah Yordania, berbatasan langsung dengan Palestina. Namun, tahun ini dilaksanakan di daerah negara masing-masing. Tetapi justru pesertanya jauh lebih besar lagi, karena diikuti secara massal di berbagai belahan dunia.
Paling tidak yang sudah menyatakan konfirmasi ke GMJ Pusat yaitu di Palestina, Tepi Barat, Al-Quds, Ramallah, Bethlehem, dan Jalur Gaza. Negeri tetangga di beberapa kota besar di negara Yordania, Mesir, Turki, Yaman, Pakistan, Tunisia, Maroko, Mauritania, Malaysia, Rusia, AS, Jerman, Norwegia, Inggris, AS, Kanada, Argentina, Malaysia dan Indonesia.
MINA : Apa saja bentuk aksi damai GMJ?
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
RH : Aksi berupa peyampaian pidato, diskusi, pemutaran film, dan kegiatan lainnya dengan mengambil isu sentral pembebasan Al-Quds dan Palestina.
MINA : Bagaimana sebenarnya kondisi sekitar Al-Quds Palestina saat ini?
RH : Kondisinya sangat dan semakin mengkhawatirkan. Tentara Israel sekarang mulai menggunakan kekuatan senjata untuk memasuki kawasan Al-Quds. Mereka bahkan tidak segan-segan melukai para jamaah untuk dapat masuk ke dalam kawasan suci itu.
MINA : Bagaimana dengan upaya-upaya Yahudisasi di kawasan Masjid Al-Aqsha?
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
RH : Israel terus-menerus menggencarkan upaya yahudisasi di kawasan Al-Aqsha dengan memaksakan kedaulatan penuh atas kawasan penuh berkah itu.
Israel masih memberlakukan pembatasan bagi umat muslim Palestina di bawah umur 50 tahun dengan melarang mereka memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha.
Israel juga dengan seenaknya membangun pemukiman ilegal Yahudi, menghancuran rumah milik warga Palestina, dan menangkapi warga tanpa bukti dan alasan, termasuk perempuan dan anak-anak untuk ditahan di penjara tanpa batas waktu.
MINA : Harapan Anda dengan adanya GMJ kali ini?
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
RH : GMJ merupakan salah satu langkah global menggerakkan demonstrasi massa damai di Palestina, di negara-negara tetangga Palestina, di daerah-daerah atau titik terdekat Al-Quds, serta di kota-kota besar di seluruh dunia.
Melalui aksi GMJ seperti ini yang ditujukan bagi warga muslim khususnya dan masyarakat dunia yang mencintai kemerdekaan dan perdamaian, dapat menjadi penyemangat untuk menuntut diakhirinya pendudukan Israel terhadap Al-Quds dan Palestina.
MINA : Harapan Anda terhadap aksi serupa di Indonesia, tempat Anda pernah bekerja di sini dan pernah pengikuti Konferensi Al-Quds Palestina tahun lalu?
RH : Saya mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi dan dukungan terhadap aksi GMJ yang dilaksanakan di banyak negara termasuk di Indonesia.
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
Lebih khusus lagi, kepada media Islam seperti Mi’raj News Agency (MINA) yang secara konsisten terus-menerus memberitakan kondisi Al-Aqsha dan Palestina.
Ini juga merupakan salah satu upaya untuk terwujudnya pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Palestina. (L/P04/P02/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemprov Jambi Adakan Apel Kesapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi