Duta Al-Quds: Al-Aqsa Dapat Dibebaskan dengan Berjamaah

Serang, MINA – Duta Al-Quds mengatakan, Masjidil Aqsa dan Palestina dapat dibebaskan oleh kaum Muslimin dengan berjamaah.

“Perintah Allah di dalam Surat Ali Imran ayat 103 menegaskan tentang urgensi berjamaah dalam kehidupan kaum Muslimin, terlebih dalam perjuangan pembebasan Masjidil Aqsa dan Palestina,” ujar Afta, biasa disapa, dalam Diskusi Publik Webinar bertema “Konflik Palestina- Israel dalam Presfektif Agama dan Hukum Internasional”, yang diselenggarakan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, Senin (31/5).

Menurutnya, proses gencatan senjata Israel-Palestina yang dimediasi Mesir diawali dengan persatuan gerakan perlawanan Fatah-Hamas dan faksi-faksi lain-lain, baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza.

Ia mencontohkan bagaimana perlawanan bersama sayap-sayap militer di Jalur Gaza dalam menyerang pertahanan Israel, aksi-aksi bentrok di Tepi Barat hingga aksi protes warga Israel-Arab.

“Belum lagi aksi-aksi global di berbagai negara, termasuk diikuti warga non-Muslim yang peduli kemanusiaan,” ujar Redaktur Senior MINA tersebut.

Ia menambahkan, petinggi Israel sendiri mengakui bahwa perang kali ini merupakan yang tersulit, berdampak pada terpecahnya sikap warga, serta berdampak buruk pada sektor pariwisata dan perekonomian mereka.

“Bahkan menurut jajak pendapat, sebenarnya banyak warga negara Israel sendiri yang mulai tidak betah dan hengkang dari wilayah pendudukan karena kondisi yang tidak sesuai janji pejabat tinggi mereka,” ujarnya.

Maka, Al-Aqsa Haqquna, milik umat Islam, akan segera tercapai manakala umat Islam semakin memperkokoh persatuan dan kesatuannya, imbuhnya.

Ustadz Azra’i Abdusy Syukur, peserta aktif dari Kalimantan Timur menanggapi Diskusi Publik tersebut dengan menekankan wajibnya umat Islam berjamaah dalam wadah Jama’ah Muslimin bersama Imaamnya, termasuk dalam perjuangan pembebasan Masjidil Aqsha.

“Dengan berjamaah akan mendatangkan kemenangan,” ujar Alumni Mu’assasah Al-Quds ad-Dauliyyah Yaman itu. (L/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)