Jakarta, MINA – Duta Al-Quds Internasional, Ali Farkhan Tsani menyatakan konspirasi zionis telah bekerja sejak lama untuk menjajah dan menduduki Palestina.
“Rencana konspirasi sudah dibicarakan dengan Kongres Zionis Pertama tahun 1897, kemudian berlanjut hingga Perang Dunia Pertama dan perjanjian rahasia Sykes-Picot tahun 1916 yang isinya pembagian kawasan bekas kekuasaan Turki Utsmani untuk Britania Raya dan sekutunya,” ujarnya pada Daurah Al-Quds bertema “Mencetak Kader-Kader Pembebas Al-Aqsa” di Masjid At-Takwa Cibubur Jl. Abdurrahman No. 2, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (23/12).
Konspirasi berlanjut hingga keluarnya surat Menlu Inggris Arthur Balfour tanggal 12 November 1917, yang menyerahkan wilayah Palestina yang bukan milik Inggris, diserahkan ke komunitas Yahudi yang juga bukan pemilik sah Palestina, ujarnya, di hadapan sekitar 50 peserta.
“Ditambah munculnya Resolusi PBB nomor 181 yang membagi tanah Palestina menjadi dua bagian, 55 persen untuk Yahudi dan 45 persen untuk Arab Palestina,” lanjut Ali Farkhan, yang juga Redaktur Senior MINA News.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Menurutnya, hal itu semua kemudian melahirkan pengumuman sepihak Negara Israel tanggal 14 Mei 1948, dilanjutkan Hari Nakbah atau pengusiran tanggal 15 Mei sehari sesudahnya.
Dari resolusi demi resolusi, perjanjian ke perjanjian, tidak satupun atau sangat minim yang dilaksanakan oleh petinggi pendudukan Israel. Hingga kini tanah Palestina yang murni dikuasai pemerintahan Palestina tinggal sekitat 15 persen, wilayah lainnya dalam pendudukan Israel, lanjutnya.
“Termasuk penguasaan Masjidil Aqsa, kiblat pertama umat Islam, pemilihan imam dan khatib, deportasi petugas masjid, semua dalam kendali pemerintahan pendudukan Israel,” imbuhnya.
Ia menambahkan, banyak kejahatan kemanusiaan yang terus dilakukan petinggi pendudukan Israel di depan PBB dan mata dunia, sementara banyak negara di kawasan Timur Tengah justru mengadakan normalisasi diplomatik dengan pemerintah pendudukan Israel, Mahkamah Kriminal Internasional juga tak berdaya, resolusi PBB pun selalu terganjal hak veto Amerika Serikat.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
“Kini yang diperlukan adalah kekuatan persatuan internal Palestina dan berjamaahnya umat Islam sedunia secara terpimpin, insya-Allah dapat membebaskan Masjidil Aqsa dan mewujudkan kemerdekaan Palestina,” ujarnya, mengutip isi Surat Ali Imran ayat 103 dan Surat Al-Hasyr ayat 14.
Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Syubban Fatayat Jama’ah Muslimin (Hizbulah) Wilayah Jabodetabekban-NTB, Ali Farkhan Tsani (Duta Al-Quds Internasional dan Redaktur Senior MINA News), M.Anshorullah (Presidium Aqsa Working Group), Rakhmat Asyari (Pemuda Jakarta Utara) dan Farah Salsabila (Fatayat Jabodetabek).
Materi Daurah Al-Quds terdiri dari : Al-Quds Tinjauan Al-Quran dan Al-Hadits, Sejarah Palestina Kuno dan Modern, Gerakan Yahudi Zionis Internasional Menggenggam Dunia, Peta Geopolitik Internal dan Eksternal Perjuangan Kemerdekaan Palestina dan Bergerak Berjama’ah Bebaskan Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina, Strategi Melawan Propaganda Zionist dan Barat dan Bimbingan Praktis Menulis & Podcast tentang Pembebasan Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina. (L/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren