Cibubur, MINA – Duta Al-Quds Internasional, Ali Farkhan Tsani menegaskan dalam Kajian bertema “Berjihad Memperjuangkan Kemerdekaan Al-Aqsho dan Palestina dengan hidup Berjama’ah”, bahwa bebasnya Masjid Al-Aqsa di Palestina merupakan jani Allah yang pasti terlaksana.
“Itu ketetapan Allah yang pasti terlaksana, ketika orang-orang beriman menghukum atas kejahatan mereka, menyuramkan wajah-wajah mereka dan orang-orang beriman memasuki Masjid Al-Aqsa dengan merdeka,” ujar Afta, begitu disapa, ketika menjelaskan Surat Al-Isra ayat pertama hingg ketujuh, pada Taklim Niyabah Jakarta Timur-Selatan di Masjid At-Taqwa Cibubur, Jakarta Timur, Ahad (18/5).
Menurutnya, karakter para pembebas Al-Aqsa itu terdapat pada rangkaian ayat-ayat pada surat Al-Isra, mulai dari kedekatannya dengan Al-Quran, berbakti kepada kedua orang tua, menjauhi perbuatan zina dan maksiat, menjauhi kemubadziran dan gemar menjalankan shalat tahajud.
Alumni Muassasah Al-Quds ad-Dauliyyah Yaman itu menguraikan makna wilayah Baitul Maqdis sebagai tempat yang Allah berkahi karena para Nabi banyak diturunkan di wilayah tersebut,dan keutamaan sahalat di Masjidil Aqsha, di samping tanahnya yang subur, sebagaimana tercantum di dalam Surat Al-Isra ayat1, Al-A’raf 137, Al-Anbiya 71, Al-Anbiya 81 dan Saba 18.
Baca Juga: Aat Surya Safaat: Pentingnya Persatuan Dunia Arab untuk Palestina
“Untuk mendapatkan keberkahan Baitul Maqdis, maka kita hendaknya melakukan berbagai aktivitas yang mendukung pembebasan wilayah tersebut dan Masjid Al-Aqsa dari pendudukan Zionis. Berbagai aksi solidaritas, kajian-kajian, dukungan media, bantuan finansial, dan sebagainya, harus terus dilakukan,” lanjut Afta, yang juga Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency).
Ia menegaskan kewajiban membebaskan tanah suci atau Ardhul Muqaddasah dari belenggu penjajahan, berdasarkan Al-Quran, dan Al-Hadits, serta contoh kepahlawanan para sahabat Nabi dalam perjuangan wilayah yang dikenal dengan nama Negeri Syam.
Di samping itu, secara geopolitik internasional, wilayah Baitul Maqdis juga menjadi pusat peradaban dunia, di mana siapa yang ingin menguasai dunia, maka kuasailah Baitul Maqdis, imbuhnya di hadapan ratusan jamaah terdiri dari satri, mahasiswa, pemuda dan kaum Muslimin dan Muslimat.
“Saat ini kehidupan dunia secara global dikuasai oleh mereka yang tidak beriman kepada Allah, maka dampaknya hanyalah kerusakan di muka bumi. Maka harus tampil generasi Muslim sebagai pembawa misi Islam yang rahmatan lil alamin, memimpin dunia, dengan cara membebaskan dan menguasai kawasan Baitul Maqdis tersebut untuk memimpin peradaban dunia,” lanjut Duta Al-Quds yang aktif dalam berbagai Daurah Al-Quds yang diselenggarakan oleh lembaga kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) tersebut.
Baca Juga: Jelang Pertandingan Lawan Cina dan Jepang, PSSI Rilis Daftar 32 Pemain Timnas
Pada bagian akhir ia menyampaikan tentang tanda-tanda keruntuhan hegemoni Zionis antara lain ditandai dengan runtuhnya intelijen Zionis yang tidak mampu memprediksi serangan 7 Oktober 2023, ketidakmampuan militer Zionis menghancurkan para pejuang Palestina di Gaza, dukungan negara-negara dan masyarakat global kepada Palestina, dan masih adanya gerakan perlawanan di Jalur Gaza yang terblokade sejak 2007.
Tampil sebagai pembicara lainnya, Aat Surya Safaat (Wartawan Senior ANTARA), Imam Santoso (Dosen STAI Al-Fatah Bogor), dan Adi Putra Daulay (Dai muda), serta sambutan M.Nurdin. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gempa M 5,2 Guncang Lombok Tengah, Tidak Berpotensi Tsunami