Bogor, MINA – Duta Al-Quds, Ali Farkhan Tsani mengatakan, umat Islam harus banyak belajar dari keteladanan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Palestina.
“Betapa Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam memberikan contoh tentang ketaatan kepada Allah, Siti Hajar yang mengajarkan ketabahan seorang isteri, dan Ismail ‘Alaihis Salam yang mencontohkan anak yang berbakti. Karakter keluarga itu dapat diterapkan untuk memperkuat pembebasan Al-Aqsa,” ujar Ali Farkhan dalam penyampaian Khutbah Idul Adha di lapangan depan Masjid Al-Furqon Cilebut, Sukaresmi, Tanah Sareal, Kota Bogor, Ahad (16/6).
“Itulah keluarga yang saling menguatkan di dalam perjuangan menegakkan kalimatullah yang tinggi,” lanjut alumni Mu’asasah Al-Quds Ad-Dauliyyah Yaman tersebut.
Ali Farkhan menambahkan, bagaimana pengorbanan Nabi Ibrahim ‘Alaihis dalam perjuangan, mulai hijrahnya dari tanah kelahirannya di Babilonia atau Irak menuju wilayah Baitul Maqdis, Palestina. Hingga meninggalkan anak dan isterinya di Makkah, serta melaksanakan perintah kurban terhadap putera kesayangannya, Ismail Alaihissalam.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
“Pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihissalam, yang kemudian menjadi syariat kurban hewan, mengajarkan agar kita dapat mengorbankan apa yang Allah karuniakan kepada kita, baik harta, ilmu, fasilitas, keluarga, hingga jiwa dan raga kita, untuk meraih ridha Allah melalui jihad di jalan-Nya,” ujar Ali Farkhan yang juga Redaktur Senior Kantor Berita MINA.
Dia menyampaikan hadits riwayat At-Tirmidzi, yang menyebutkan, “Pokok persoalan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah berjuang di jalan Allah.”
Adapun puncak jihad di jalan Allah saat ini adalah pembebasan Masjid Al-Aqsa, kawasan Baitul Maqdis, dan seluruh Palestina dari belenggu penjajahan Zionis, yang menjadi tanggung jawab seluruh umat Islam, imbuhnya di hadapan seratusan jamaah yang hadir di lapangan.
Dia mengingatkan, betapa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberikan perhatian yang sangat luar biasa terhadap kawasan Baitul Maqdis, negeri Syam yang diberkahi.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran
“Bukan hanya melalui peristiwa Isra Mi’raj, namun sejak buan-bulan pertama mendapat perintah shalat malam, sejak turunnya Surat Al-Muzzammil, beliau sudah diarahkan Allah untuk shalat menghadap kiblat pertama Masjidil Aqsa,” ujarnya.
Beberapa surat yang turun di Makkah juga berkaitan dengan Masjidil Aqsa dan kawasan Baitul Maqdis, Palestina, mulai dari Surat Ar-Ruum, At-Tiin, Maryam hingga Al-Isra, lanjutnya.
“Padahal waktu itu kawasan Baitul Maqdis dalam cengkeraman kekuasaan Imperium Parsi dan Romawi secara bergatian,” katanya.
Pada bagian akhir khutbahnya, Ali Farkhan menyerukan untuk meraih kejayaan Islam dan Muslimin, khusus dalam pembebasan Al-Aqsa dan Palestina, harus ditempuh dengan bersatunya umat Islam secara terpimpin, hidup berjamaah, tegasnya seraya menyampaikan Surat Ali Imran ayat 103.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah
Setelah khutbah, dilanjutkan dengan santap pagi di masjid, dan diteruskan dengan pemotongan hewan kurban, sejumah 3 ekor sapi dan 10 ekor kambing.
Rangkaian kegiatan Idul Adha tersebut diselenggarakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Bogor. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Yon Mahmudi: Israel Dapat Keuntungan dari Krisis Suriah Saat Ini