Purwakarta, 26 Rajab 1438/23 April 2017 (MINA) – Duta Al-Quds Ali Farkhan Tsani menegaskan, jihad dalam upaya pembebasan Masjid Al-Aqsha harus terus menyala pada setiap kaum Muslimin.
“Berjihad membebaskan Masjid Al-Aqsha kiblat pertama umat Islam, merupakan amal mulia yang bernilai pahala, dan ini harus terus menyala, menggelora dan bergerak maju dari waktu ke waktu,” ujar Afta, begitu ia disapa, pada “Taklim dan Silaturahim Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Shuffah Hizbullah Cirende” di Masjid Agung Baing Yusuf Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Ahad (23/4).
Menurut alumni Muassasah Al-Quds Ad-Dauly Yaman itu, beberapa ayat suci Al-Quran terutama pada awal surat Al-Isra, Surat Al-Anfal, At-Taubah dan lainnya menggelorakan ruhul jihad menegakkan kemuliaan Islam dan Muslimin.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
“Terlebih mencermati kondisi Masjid Al-Aqsha dan kaum muslimin di Palestina, yang hingga saat ini masih dalam penjajahan Zionis Israel. Maka, perjuangan dan solidaritas seluruh kaum Muslimin di dunia merupakan suatu kemuliaan,” ujar Afta, yang juga Redaktur Senior Kantor Berita Islam Internasional MINA (Mi’raj Islamic News Agency).
Ia menekankan, kewajiban membebaskan Masjid Al-Aqsha dan Palestina itu bukan hanya kewajiban bagi warga Muslimin Palestina saja. Tetapi kewajiban seluruh umat Islam, sebagai satu kesatuan Muslimin secara berjama’ah.
“Dan berpegang teguhlah kepada tali agama Allah seraya berjama’ah, dan janganlah berpecah-belah,” ujarnya mengutip Surat Ali Imran ayat 103.
Agar gelora pembebasan Al-Aqsha itu terus menyala, ia menekankan agar kaum Muslimin terus melakukan kegiatan solidaritas Al-Aqsha sepertri longmarch, tabligh akbar, diskusi dan lainnya.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Hal seperti itu, merupakan salah satu bentuk dukungan yang sangat berarti bagi bangsa Palestina, yang jaraknya puluhan ribu kilometer dari Indonesia.
Apalagi ini bulan Rajab yang menurut ulama disebut sebagai bulan Isra Mi’raj, maka tepat jika isu Al-Aqsha ini terus ditingkatkan untuk menggentarkan Yahudi Zionis.
Yahudi Zionis Internasional sejak diprovokasi oleh pendirinya, Theodore Hertzl, telah mengetahui betapa Masjid Al-Aqsha adalah milik dan simbol kejayaan umat Islam. Karena itu, mereka terus coba menodai dan menguasi keberadaannya, lanjut Dai Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor itu.
“Mereka orang-orang kafir bahu-membahu, berjuang ‘menginfakkan’ dengan menggelontorkan harta bendanya, segenap pikirannya, bukan sisa pikiran, seluruh waktunya bukan sisa waktu, demi untuk mencengkeram Al-Aqsha dan menjajah Palestina,” ujar Afta.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Untuk itu, kaum Muslimin terutama generasi muda, jangan pernah bergeser mundur dari berjihad di jalan Allah, dan jangan pernah merasa takut menjadi miskin dengan berjuang. Justru akan menjadi miskin jika meninggalkan perjuangan.
“Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad di jalan Allah, melainkan Allah timpakan kefakiran terhadap mereka.” ujarnya, mengutip hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Di antara upaya pembebasan Al-Aqsha itu adalah dengan menyiapkan generasi yang hafidz Al-Quran, generasi muda yang cinta perjuangan, gemar menuntut ilmu pengetahuan dan gemar berinfak di jalan Allah, imbuhnya.
Tampil sebagai pembicara lainnya Ustadz Abu Hanafi, Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Cirende, Purwakarta, dan sambutan Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta Drs.H. Padil Karsoma, mewakili Bupati Purwakarta. (L/RS2/R01)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)