Jakarta, MINA – Duta Al-Quds, Ali Farkhan Tsani, menegaskan Masjid IbrahimI di Hebron, Tepi Barat, sebagaimana Masjidil Aqsa di Yerusalem, adalah bagian dari warisan suci umat Islam.
Penegasan tersebut disampaikan dalam Webinar yang digelar oleh Aqsa Working Group (AWG), Senin (21/7).
“Masjid IbrahimI adalah simbol tauhid dan bagian dari sejarah para nabi. Tidak ada sejengkal pun dari masjid ini yang halal untuk dikuasai, dikotori, apalagi dianeksasi oleh Zionis,” ujar Ali yang juga jurnalis Kantor Berita MINA.
Ali menilai, langkah Zionis yang membatasi akses dan bahkan mengubah status Masjid IbrahimI menjadi situs warisan budaya Yahudi adalah bentuk terang-terangan dari penjajahan dan perendahan terhadap kehormatan Islam.
Baca Juga: Pemerintah Perkuat Patroli Terpadu, Penanganan Karhutla Riau Dipercepat
“Sejak 1967 hingga kini, penjajah Zionis terus melakukan penyerangan terhadap masjid-masjid. Tercatat ada hampir seribu masjid dihancurkan di Gaza, dan puluhan lainnya dibakar, dirusak, bahkan dilarang adzan di Tepi Barat,” ungkapnya.
Salah satu tragedi paling kelam yang disampaikan Ali adalah pembantaian di Masjid IbrahimI saat Subuh pada 15 Ramadhan 1414 H (1994 M), yang menewaskan puluhan jamaah. Tragedi itu menjadi titik awal upaya Zionis membagi masjid tersebut secara fisik dan administratif.
Ia menjelaskan, Masjid IbrahimI kini dibagi 63 persen untuk Yahudi dan 37 persen untuk Muslim. Bahkan pengelolaannya telah diambil alih penuh oleh pemukim ekstrem Yahudi sejak 15 Juli lalu melalui penguasaan tanah wakaf.
“Upaya Zionis atas Masjid Ibrahim terbagi dua: proses Yudaisasi dan aneksasi. Mirisnya, dunia Arab justru sibuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel,” lanjutnya.
Baca Juga: Zaitun Rasmin: Genosida di Gaza Tragedi Kemanusiaan Paling Kejam Abad Ini
Ia juga menyebut sedikitnya tujuh negara mayoritas Muslim di kawasan Arab sudah menjalin normalisasi dengan dalih stabilitas, namun kenyataannya malah mempercepat perluasan kontrol Zionis.
Ali mengajak umat Islam untuk tetap optimis. Ia menyoroti bahwa Zionis sebenarnya mengalami kerugian besar secara militer, ekonomi, dan moral, terutama pasca serangan 7 Oktober 2023 lalu.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Rampas Masjid Ibrahimi, Prof. Sudarnoto: Jelas Ini Motif Agama