Bogor, MINA – Duta Al Quds sekaligus penulis buku-buku Kepalestinaan, Ustaz Ali Farkhan Tsani menyatakan, menulis tentang Masjid Al-Aqsa adalah salah satu aksi nyata pembelaan terhadap tempat suci umat Islam dan bangsa Palestina.
Hal itu ia sampaikan dalam webinar Forum Silaturahim Duta Al-Quds bertema “Literasi Al-Aqsa untuk Peradaban” yang tayang di kanal YouTube Al Jamaah TV, Sabtu malam (5/11/2022).
“Ada yang ngomong aksi nyata, jangan demo-demo aja, demo itu aksi nyata, menulis itu aksi nyata, gowes cinta Al-Aqsa itu aksi nyata, mendaki gunung untuk mengibarkan bendera Palestina dan Indonesia itu aksi nyata, doa itu juga aksi nyata. Yang bukan aksi nyata itu diam. Kita harus menjadi bagian, salah satunya yang kita fokuskan pada malam ini adalah menulis,” ujar Ustaz Afta begitu disapa, yang juga Redaktur Senior Kantor Berita MINA.
“Jangan sepelekan menulis, karena peradaban pun berawal dari tulisan yang bernilai abadi,” lanjutnya.
Baca Juga: Guru Besar Baitul Maqdis Syaikh Prof El-Awaisi Kunjungi AWG
Dalam forum yang diikuti secara online oleh para peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ada yang dari Malaysia, ia menjelaskan, literasi bukan semata-mata membaca dan menulis.
“Literasi itu luas, lebih ke kemampuan berpikir, kemampuan mengelola sebuah masalah dan mencari solusinya, kemampuan berkomunikasi, serta kemampuan mengeksplor potensi diri. Itu semua memang basiknya dari membaca dan menulis,” ujarnya.
Dengan demikian, lanjutnya, membaca dan menulis merupakan dasar dari kecakapan literasi. Ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam, yaitu Surah Al-Alaq ayat 1-5, adalah perintah literasi, di mana ayat pertamanya berisi perintah ‘Iqra’ yang berarti ‘bacalah.’
“Ayat pertama yang turun adalah ‘Iqra.’ Itu luar biasa, sebelum diperintahkan untuk berjihad, shalat dan lainnya. Jadi membaca itu sebuah ibadah memang, kemudian di-share itu menjadi sebuah perjuangan. Ini patut jadi catatan utama,” ujar penanggung jawab Forum Duta Al Quds dalam rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) November 2022 yang dikoordinir lembaga kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG).
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
Sehingga membaca yang kemudian dituangkan dalam tulisan adalah suatu keharusan bagi umat Islam. “Bekerjalah, bertindaklah ketika harus, bukan ketika ingin. Saya ingin menulis, bukan begitu, tapi karena memang saya harus menulis,” tuturnya.
Urgensi Menulis Al-Aqsa
Ustaz Ali Farkhan yang juga penulis buku “Masjid Al-Aqsha Tanggung Jawab Seluruh Umat Islam”, bersama Imaam Yakhsyallah Mansur, menyebutkan beberapa urgensi mengapa umat Islam harus menulis tentang Masjid Al-Aqsa dan Palestina.
Di antaranya ialah pertama, untuk memuliakan negeri Palestina yang telah diberkahi Allah seperti termaktub dalam Surat Al-Isra ayat 1. Kedua, sebagai upaya menghadang hegemoni agar isu Palestina selalu ramai dibicarakan. Ketiga, menjadi perlawanan intelektual guna mengalahkan Zionisme, dan keempat adalah membangun peradaban.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Dia menekankan, literasi Al-Aqsa adalah bagian dari perjuangan yang harus terus digalakkan terutama di kalangan pelajar, santri mahasiswa dan generasi muda.
“Untuk mewujudkan teriakan Al-Aqsa Haqquna, itu memerlukan ilmu dan ilmu adalah bagian dari literasi. Al-Aqsa Haqquna, Al-Aqsa Milik Kita, harus didasari ilmu dan ilmu adalah dengan literasi,” tegasnya.
Selain Ustaz Ali Farkhan Tsani, tampil sebagai pemateri lainnya dua penulis Al-Aqsa dari kalangan milenial, yaitu Urfa Kaida, aktivis gerakan dakwah perempuan Fatayat Bandung dan aktivis Syubban Media, yang juga mahasiswi Jurusan Ilmu Tafsir STAI Persis Bandung, serta Lutfiyah Al-Qonati, alumni Ponpes Al-Fatah Maos, Cilacap, Jateng, seorang copywriter Muslimah dan mahasiswi Jurusan Bahasa Arab di Ma’had Al-Imam Malik Purwokerto, Jawa Tengah.
Hadir secara daring juga, Ketua Forum Silaturahim Duta Al-Quds (FSDQ) Ustaz Munif Nasir, alumni Daurah Al-Quds Yaman, yang memberikan sambutan atas nama Duta Al-Quds.
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
Turut memberikan tanggapan perwakilan Duta Al-Quds Dr. Lili Sholehuddin (Lampung), Qomaruddin Umbara (Ambon), Ustaz Uray Helwan (Kalbar) seorang penulis dan da’i, serta Siti Aminah (Bandung) Pembina Aqsa Writing Forum (AWF) dan pembina literasi SMA Alfa Centauri Bandung. Bertindak sebagai moderator Angga Mustofa, Bagian Media, Komunikasi dan Informasi Ma’had Shuffah Al-Jama’ah Tasikmalaya. (L/Arn/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini