Jakarta, MINA – Duta Al-Quds, Ali Farkhan Tsani mengatakan, larangan pihak pendudukan Zionis Israel terhadap Muslim Indonesia untuk mengunjungi Masjid Al-Aqsha merupakan perbuatan zalim.
“Siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya?” ujar Ustadz Afta, begitu disapa, mengutip surat Al-Baqarah ayat 114.
Ia berbicara dalam Kajian Tarawih Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Masjid Nurul Jannah Kapuk Muara, Jakarta Utara, Jumat malam (1/6/2018).
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Terlebih, lanjut alumni Muassasah Al-Quds Ad-Dauly Yaman itu, jamaah dari Indonesia biasanya mengadakan ziarah ke Al-Aqsha dalam rangkaian ibadah umrah plus Aqsha.
Untuk itu, Da’i Pesantren Al-Fatah Bogor itu mengajak jamaah untuk berdoa pada Allah pada momentum Ramadhan, agar jamaah dari Indonesia dapat memakmurkan Masjid Al-Aqsha dalam rangkaian kunjungan ke negeri penuh berkah itu.
Ia meyakini, seperti Ka’bah saat akan diserang pasukan Abrahah, Al-Aqsha pun milik Allah, sehingga Allah-lah yang menjaganya dari orang-orang yang berbuat zalim.
Terlebih Al-Aqsha merupakan kiblat pertama umat Islam, tempat yang sangat dianjurkan Nabi untuk dikunjungi kaum Muslimin serta tiga masjid suci utama di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, imbuhnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Pada kesempatan sama, ia menambahkan, agar jamaah semakin meningkatkan kualitas ibadah dan amal shalih memasuki separuh bulan Ramadhan berikutnya.
“Kalau anak-anak biasanya bertanya, berapa hari lebarannya, tapi kita hendaknya menanyakan, bagaimana ibadah kita setengah bulan kemarin, dan berikutnya agar bisa lebih maksimal lagi,” ujar Afta, yang juga aktif sebagai Penulis di Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency).
Ia menekankan pentingnya menjaga shaum dan shalat, karena keduanya memiliki kaitan erat yang tak terpisahkan.
“Orang yang mendapatkan ampunan Allah pada bulan Ramadhan adalah mereka yang mampu menjaga shaum dan shalatnya dengan imanan wah tisaban, penuh keyakinan dan pengharapan akan ridha Allah,” lanjutnya. (L/RS2/P1)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Mi’raj News Agency (MINA)