Berlin, MINA – Mantan duta besar internasional Qatar dan Piala Dunia, Khalid Salman menyebut homoseksualitas sebagai “kerusakan dalam pikiran”.
Itu dia tegaskan dalam sebuah wawancara yang akan ditayangkan di TV Jerman pada hari Selasa (8/11), yang memicu kecaman dari Berlin.
Qatar akan menerima pengunjung gay, tetapi “mereka harus menerima aturan kami,” kata Salman dalam wawancara dengan penyiar ZDF, yang difilmkan di Qatar menjelang turnamen, Nahar Net melaporkan.
Dalam wawancara, Salman juga bersikeras bahwa homoseksualitas adalah “haram”, sesuatu yang dilarang dalam Islam.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Namun, setelah komentarnya itu, tiba-tiba wawancara terputus.
Qatar mendapat kecaman berkelanjutan atas catatan hak asasi manusianya menjelang Piala Dunia, termasuk perlakuannya terhadap pekerja asing serta sikapnya terhadap hak-hak perempuan dan LGBTQ.
Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser pada hari Selasa mengkritik pandangan Salman tentang homoseksualitas.
“Tentu saja komentar seperti itu sangat buruk dan itu juga alasan mengapa kami berusaha untuk memperbaiki keadaan di Qatar di masa depan,” kata Faeser, yang juga Menteri Olahraga Jerman.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Faeser mengatakan pekan lalu pada kunjungan ke Qatar bahwa dia akan menghadiri Piala Dunia setelah diberi “jaminan keamanan” untuk penggemar LGBTQ oleh Perdana Menteri Qatar.
Homoseksualitas adalah ilegal di Qatar dan kapten dari sejumlah negara Eropa terkemuka, termasuk Inggris, Prancis dan Jerman, akan mengenakan ban lengan warna pelangi dengan pesan “Satu Cinta” dalam kampanye anti-diskriminasi.
Fans di stadion di seluruh Jerman pada hari Sabtu (5/11) menyerukan boikot turnamen Piala Dunia. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)