Banda Aceh, MINA – Pemerintah Daerah Istimewa Aceh pada Selasa (26/12) akan menyelenggarakan dzikir akbar bertaraf internasional dalam rangka mengenang tsunami yang terjadi 13 tahun silam (26 Desember 2004).
Ketua Panitia, Tengku Muhammad Balia, mengatakan dzikir akbar bertaraf internasional itu mengambil tema “Selaras Menuju Shirathal Mustaqim” dan akan menghadirkan ulama-ulama dari empat negara.Demikian MINA Biro Aceh melaporkan, Ahad (24/12)
Tengku Muhammad Balia menjelaskan, Dzikir akbar internasional itu akan dilaksanakan di Taman Ratu Safiatuddin.
Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Syariat Islam yang secara langsung di bawah koordinasi Pemerintah Provinsi Aceh.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
“Kami selaku panitia telah berkomunikasi dengan ulama-ulama dari enam negara untuk menyemarakkan dzikir akbar ini, yakni Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Malaysia, Yaman dan Indonesia,” katanya.
Tengku Balia menjelaskan, ulama dari negara tamu tersebut diantaranya dari Brunei Darussalam terdiri dari Mohammad Adi Aishamuddin bin Mat Bakar, Mohammad Fahmi bin Haji Matnor, Muhammad Najib bin Haji Muhammad Ali, Nurdeng Deuraseh dan Muhammad bin Mat Piah.
Sementara dari Singapura, yang dijadwalkan hadir adalah Muhammad Afeef bin Manshor, dari Malaysia diantaranya Mohd Nizam bin Kamaruzzaman, Husni bin Muhammad Harun, Uwais Azzuhaili bin Husni dan Mansur bin Usman. Juga dijadwalkan untuk mendatangkan ulama dari Yaman yakni Mohammed Ahmed Mohammed Abdo.
Selanjutnya dari Thailand, Chemuso Romilo, Adsaman Sideh, Ismail Benjasminth dan Ase Boongorsayu.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Sedangkan dari Indonesia, ulama yang didatangkan di antaranya adalah Habib Novel Alaydrus (Solo) yang juga akan mengisi tausiyah pada dzikir internasional tersebut, dari Aceh diantaranya Abu Muhammad Amin (Tu Min) Blang Bladeh, Abu Mustofa Paloh Gadeng, Waled Nuruzzahri Samalanga beserta sejumlah ulama kharismatik lainnya.
Tengku Bila juga menyatakan, tujuan dzikir ini selain untuk mengenang para korban tsunami 13 tahun silam juga akan merajut tali ukhuwwah umat Islam seluruh dunia. (B06/P3-P1))
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan