Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ecoloft jadi Proyek Real Estate Pertama di Indonesia Mendapatkan Sertifikasi Zero Carbon

Rana Setiawan - Selasa, 21 Maret 2023 - 21:15 WIB

Selasa, 21 Maret 2023 - 21:15 WIB

10 Views

Jakarta, MINA – Sebuah pembangunan kawasan hunian telah menjadi proyek real estate pertama di Indonesia yang mendapatkan akreditasi sertifikasi zero carbon dari salah satu program bangunan hijau terkemuka di dunia.

Asia Green Real Estate, bersama IFC, anggota Grup Bank Dunia, mengumumkan, Selasa (21/3), Ecoloft, sebuah apartemen di Cikarang, Kabupaten Bekasi di sisi timur ibukota Indonesia, Jakarta, telah mendapatkan Sertifikasi EDGE Zero Carbon.

EDGE, atau Excellence in Design for Greater Efficiencies, adalah sistem sertifikasi bangunan hijau yang dikembangkan oleh IFC.

“Dengan bangga kami menganugerahkan sertifikasi kepada Kompleks Perumahan Ecoloft sebagai bangunan zero carbon pertama di Indonesia. Standar zero carbon telah berhasil dicapai melalui berbagai solusi ramah lingkungan termasuk di antaranya penggunaan panel fotovoltaik juga resapan air hujan,” kata Alex Buechi, partner dari Asia Green Real Estate.

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Alex meyakini pencapaian ini dapat mendorong berbagai inovasi konstruksi berkelanjutan dan berpeluang untuk digemakan dalam membentuk masa depan bangunan hijau di Indonesia.

Komplek perumahan yang berlokasi di dalam lapangan golf ini meliputi 19 unit servis townhouses yang unik.

Sejak awal, hunian ini memang dirancang dengan konsep ramah lingkungan. Seluruh proses, mulai dari konstruksi, operasi, dan pemeliharaan dilakukan dengan metode inovatif dan hemat sumber daya.

Pengurangan rasio jendela-ke-dinding, penggunaan alat penahan panas eksternal, pemanas air tenaga surya, insulasi untuk atap dan dinding luar, sistem pendingin udara hemat energi, pencahayaan hemat energi, dan fotovoltaik surya yang menyediakan 50 persen konsumsi listrik—diperkirakan berhasil menghemat energi hingga 82 persen.

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Penggunaan energi terbarukan serta pembelian penyeimbangan karbon (carbon offsets) dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) membuat pengembangan ini dapat mengurangi jejak karbonnya menjadi nol, mengurangi emisi sebanyak 95 ton per tahun, atau setara dengan menanam sekitar 1.500 pohon.

 Penjabat Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Randall Riopelle, menyampaikan bahan bangunan menyumbang setengah dari limbah padat yang dihasilkan setiap tahun di seluruh dunia.

Jumlah tersebut diperkirakan akan mencapai 2,2 miliar ton per tahun secara global di tahun 2025. Artinya kunci masa depan rendah karbon adalah penghijauan bangunan, baik bangunan baru maupun bangunan lama.

 “IFC bangga berkontribusi pada pengembangan ruang hijau di seluruh dunia melalui kerja sama kami dengan pemerintah dan mitra lokal yang kuat. Proyek ini menunjukkan bahwa ada solusi praktis yang dapat dijangkau oleh hampir semua orang untuk mengurangi jejak karbon bangunan,” ujar Riopelle.

Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru

Layaknya pasar negara berkembang lainnya, Indonesia berusaha melakukan tindakan seimbang antara usaha meningkatkan kemakmuran rakyatnya dan menanggapi perubahan iklim.

Indonesia juga memiliki beberapa kota dengan pertumbuhan tercepat di Asia, populasi kota Jakarta diperkirakan akan melampaui populasi kota Tokyo di tahun 2030, menjadikannya kota terbesar di dunia.

Pada saat yang sama, urbanisasi dan pertumbuhan yang cepat seperti ini menghadirkan tantangan lingkungan yang besar, dan semakin menggarisbawahi perlunya tindakan iklim yang ambisius.

Sertifikasi zero carbon untuk apartemen Ecoloft menambah lebih dari dua juta meter persegi ruang lantai berkelanjutan yang telah dikembangkan oleh EDGE.

Baca Juga: Media Ibrani: Empat Roket Diluncurkan dari Gaza

Dengan dukungan pemerintah Inggris, hingga saat ini EDGE telah mensertifikasi lebih dari 2,3 juta meter persegi bangunan di Indonesia, memangkas emisi karbon sebanyak 67.000 ton per tahun, yang setara dengan menanam sekitar 1.100.000 pohon.(R/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru

Rekomendasi untuk Anda