Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

EcoMasjid Luncurkan Gerakan Berbagi Makanan Lebih di Ramadhan

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 1 jam yang lalu

1 jam yang lalu

11 Views

Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH-SDA MUI) Dr Hayu Prabowo.(Foto: Dok. MINA)

Depok, MINA – Menyambut bulan suci Ramadhan 1446H, EcoMasjid meluncurkan program EcoRamadhan dengan gerakan Berbagi Makanan Lebih (BeraMaL), sebuah inisiatif berbagi makanan berlebih untuk mengurangi pemborosan dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

Program tersebut diinisiasi oleh Dr. Hayu Prabowo, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH-SDA MUI) sekaligus inisiator EcoMasjid.

Hayu mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya pemborosan makanan di Indonesia. “Ironisnya, Indonesia adalah negara pembuang makanan terbesar kedua di dunia, sementara masih banyak masyarakat yang kelaparan. Kita perlu mengelola makanan berlebih dengan bijak, misalnya dengan memberikannya kepada yang membutuhkan atau mengolahnya menjadi pakan ternak,” ujarnya saat menjaid narasumber Tamu Kita di Radio Silaturahim, Depok, Rabu (26/2).

Menurut laporan PBB (UNDP – United Nations Development Programme), makanan yang terbuang di Indonesia mencapai 13 juta ton setiap tahun, setara dengan 25% dari total produksi pangan nasional. Penyebabnya antara lain kebiasaan membeli makanan dalam jumlah besar yang tidak habis, penyimpanan yang tidak tepat, serta pembuangan makanan tidak terjual oleh restoran dan rumah makan.

Baca Juga: Presiden Prabowo Resmikan Bank Emas Pertama di Indonesia

Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan bahwa sekitar 26 juta orang di Indonesia masih mengalami kelaparan.

Program Berbagi Makanan Lebih (BeraMaL) bertujuan untuk menjembatani kesenjangan ini dengan mengumpulkan dan mendistribusikan makanan berlebih dari hotel, restoran, kafe, dan kantin (HOREKA) kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Tahap pertama yang akan kita lakukan adalah berbagi makanan ‘sisa’ di bulan Ramadhan ini. Makanan sisa di sini maksudnya adalah makanan yang tidak habis terjual oleh restoran-restoran, kemudian kita kumpulkan dan kita bagikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” jelas Hayu.

Program itu merupakan perluasan dari inisiatif serupa yang sebelumnya telah dilakukan oleh Hayu saat menjadi Takmir Masjid Burj Al-Bakrie di Kuningan, Jakarta Selatan. “Sewaktu saya menjadi Takmir Masjid Burj Al-Bakrie, makanan yang tidak habis dalam setiap kegiatan kita bagikan kepada gelandangan dan duafa di sekitar Kuningan. Nah, program ini adalah perluasan dari apa yang sudah kami lakukan itu,” tambahnya.

Baca Juga: Koarmada RI Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan di Muara Angke Jakarta

Gerakan Berbagi Makanan Lebih (BeraMaL) juga sejalan dengan ajaran agama yang melarang pemborosan makanan. Hayu mengutip hadis Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk menghargai makanan dan tidak membuang-buangnya.

“Dalam Islam, kita diajarkan untuk tidak berlebihan dan selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT. Program ini adalah bentuk nyata dari ajaran tersebut,” ujarnya.

Selain berbagi makanan, Ecomasjid juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. “Mulailah dari hal kecil, seperti menanam pohon buah di sekitar rumah atau mengurangi penggunaan plastik. Setiap tindakan kecil kita akan berdampak besar bagi kelestarian bumi,” pesan Hayu.

Program Berbagi Makanan Lebih (BeraMaL) ini diharapkan tidak hanya mengurangi pemborosan makanan, tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghargai makanan. “Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan sesama,” pungkas Dr. Hayu.

Baca Juga: Pemerintah Inisiasi Kampanye Solidaritas Palestina, Targetkan Penggalangan Dana Rp3,2 T

Rencananya, gerakan Berbagi Makanan Lebih (BeraMaL) pada program EcoRamadhan akan dilaksanakan secara nasional dengan melibatkan komunitas masjid dan organisasi masyarakat. Program itu juga merupakan bagian dari kampanye ramah lingkungan dan ketahanan pangan yang digalakkan oleh EcoMasjid dan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI).

Sebelumnya, EcoMasjid dan PJMI menjalin kerjasama di Desa Wisata KISUCI (Komunitas Iklim Sungai Cikeas), Cipambuan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad 16 Februari 2025. EcoMasjid diwakili Founder EcoMasjid Dr. Hayu Prabowo, sedangkan PJMI oleh Ketua Umum H. Ismail Lutan.

Isi nota kesepahaman tersebut antara lain melakukan gerakan ‘berbagi makanan’ di bulan Ramadhan yang akan datang.

Sementara Ecomasjid adalah gerakan yang menjadikan masjid sebagai pusat pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Pendekatannya meliputi: Idarah, pengelolaan masjid yang terstruktur dan akuntabel; Imarah, program-program keagamaan, pendidikan, dan sosial yang berfokus pada lingkungan; dan Riayah, menjaga kebersihan, keindahan, dan kenyamanan masjid dengan pendekatan ramah lingkungan.

Baca Juga: Belasan Rumah Rusak Imbas Gempa di Bolaang Mongondow Sulut  

Upaya tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang peduli lingkungan dan berkelanjutan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Manajemen Waktu Agar Ibadah Full Pahala di Bulan Ramadhan

Rekomendasi untuk Anda