Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edukasi Kebaikan untuk Palestina harus Terus Disuarakan

Widi Kusnadi Editor : Arif R - Sabtu, 7 Desember 2024 - 20:16 WIB

Sabtu, 7 Desember 2024 - 20:16 WIB

32 Views

Urun Rembuk Kemerdekaan Palestina" yang diinisiasi oleh Rumah Zakat Aceh, Sabtu (7/12) di Meeting Room Hotel Syariah Oman Al Makmur, Lampriek, Banda Aceh. (FOTO: MINA)

Banda Aceh, MINA – Edukasi kebaikan dalam membantu rakyat Palestina harus terus disuarakan dengan melibatkan generasi Gen Z. Dengan demikian pemahaman masyarakat Aceh terhadap isu Palestina tetap terjaga dan terbangun kesadaran bahwa Masjid Aqsa adalah hak kaum Muslimin.

Demikian antara lain beberapa masukan dari berbagai elemen masyarakat di Aceh yang disuarakan pada “Urun Rembuk Kemerdekaan Palestina” yang diinisiasi oleh Rumah Zakat Aceh, Sabtu (7/12) di Meeting Room Hotel Syariah Oman Al Makmur, Lampriek, Banda Aceh.

Branch Manager Rumah Zakat Aceh, Riadhi mengatakan, acara yang dihadiri perwakilan ulama, akademisi, pegiat sosial, dan unsur pemerintahan di Aceh itu, untuk menyaring masukan dari masyarakat akan pentingnya edukasi terhadap Palestina saat ini.

”Kemanusiaan itu tanpa sekat batas, acara ini untuk menyuarakan ide-ide dalam terwujudnya kemerdekaan untuk Palestina, termasuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam isu kemanusian Palestina,” ujarnya.

Baca Juga: Hari Solidaritas Kashmir, Dubes Pakistan Tegaskan Komitmen terhadap Perjuangan Rakyat Kashmir

Arif Ramdan, MA dari unsur akademisi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengulas peranan mahasiswa dalam perjuangan membela Palestina. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa nusantara untuk Palestina bukan hanya kali ini, namun jauh sejak negeri ini belum merdeka para pelajar dari Nusantara sudah bergerak membantu bahkan berjihad ke Palestina.

Ia menyebut tiga nama mahasiswa Indonesia yang namanya popular di Palestina karena keterlibatanya pada tahun 1930 yang berjuang di garis depan memerangi Zionis Israel.

”Tiga nama seperti Ali, Ibrahim, dan Sapulete disebut dalam buku sejarah perjuangan Palestina dan dikenal di Timur Tengah hingga saat ini, artinya jauh sebelum mahasiswa hari ini bergerak, para pendahulu kita juga sudah di garis depan,” ujarnya.

Arif juga mengajak para peserta Urun Rembuk itu menghayati kembali keberadaan Masjid Aqsa yang menjadi milik dan hak kaum muslimin yang saat didalam penjajajah Zionis Israel.

Baca Juga: Cegah Korupsi, BAZNAS RI Pertahankan ISO Anti Suap

Sementara itu, Dr Mutiara Fahmi, Lc, MA yang hadir mewakili Majelis Permusyaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh dalam kesempatan itu menjelaskan perlunya edukasi kebaikan bagi Palestina. Ia mengatakan saat ini mulai ada suara-suara di kalangan masyarakat yang menyebutkan hak Israel membela diri dan hak Israel akan solusi dua negara.

”Ini perlu kita edukasi, karena ada suara di masyarakat yang mulai terpengaruh. Bangsa yahudi itu jelas dilaknat dan haram masuk Baitul Maqdis. Jadi kita perlu mengedukasi masyarakat akan perlu perlunya kebaikan dalam membela Palestina,” kata Mutiara Fahmi.

Ia juga menegaskan ketidaksetujuannya atas solusi dua negara yang terus digaungkan sejumlah kalangan.

”Ini tidak benar, solusi dua negara itu tidak benar, haram bagi kaum Yahudi masuk ke Baitul Maqdis,” ujarnya.

Baca Juga: MER-C Harapkan Dukungan Pemerintah RI untuk Keberlanjutan Pelayanan Medis di Gaza

Untuk itu, Majelis Ulama Aceh menurut Mutiara Fahmi telah mengeluarkan Fatwa Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Palestina yang berisi Hukum Membela Masjid Al-Aqsa dan Status Syahid Dalam Perspektif Syariat Islam.

Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST yang hadir sebagai pembicara pada Urun Rembuk Kemerdekaan Palestina mengatakan, kesadaran membantu Palestina di Aceh semakin hari semakin lebih baik. Pemerintah menurutnya, terus bekerjasama dengan berbagai pihak dalam hal kegiatan membantu Palestina.

Kesadaran berinfaq bagi Palestina sudah tumbuh dan jauh lebih baik dari waktu ke waktu. Dan Pemerintah Kota Banda Aceh, kata Irwansya sejak beberapa tahun terakhir juga menggalakan kepedulian ini dan terus meningkat.

Ia juga menegaskan, membela Palestina saat ini bukan untuk warga Palestina, namun semuanya untuk kita dan akan kembali kepada kita.

Baca Juga: Mecca Fried Chicken Resmi Dibuka di Jakarta, Komitmen Dukung Palestina

”Apapun yang kita lakukan pada Palestina maka akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Allah Ta’ala kelak. Selama ini kita sering lupa dan sibuk untuk sekadar membela Palestina. Banyak faktor, Hari ini Allah bangunkan kita lagi agar kita ingat saudara kita,” katanya.

Irwansyah juga bersyukur hari ini siapa saja yang membela Palestina tidak akan lagi dianggap teroris atau garis keras.

Dulu yang membela membantu dan peduli isu Palestina dianggap teroris dan garis keras, tapi saat ini sudah menjadi isu dunia dan semua orang bicara Palestina. Ini satu capaian yang luar biasa dan disuarakan oleh seluruh penduduk dunia. Semangat ini terus kita rawat dan pemerintah terus mensuport,” ujarnya.

Ia juga berpesan agar pelibatan Gen Z dalam isu-isu Palestina di Aceh harus terus ditingkatkan. Ia mengajak para kawula muda, selegram, dan influencer terlibat menyuarkan kepedulian terhadap Palestina.

Baca Juga: Dubes Boroujerdi Sebut isu Palestina Jadi Perhatian Utama Dunia Islam

”Ajak mereka untuk peduli dan kita juga harus bertanya kepada diri kita sendiri, sudahkan membantu atau kita sudah pernah menangis untuk Palestina?”

Urun Rembuk Kemerdekaan Palestina yang dipandu moderator Dosi Alfian itu, dihadiri para aktivis peduli Palestina, ulama, akademisi, mahasiswa dan perwakilan ormas Islam di Aceh. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemenag Siapkan Laman Khusus PPG Daljab 2025 Bagi Guru Madrasah

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina