Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

EKONOM: SEBAIKNYA BBM NAIK TAHUN INI

Widi Kusnadi - Senin, 17 November 2014 - 17:42 WIB

Senin, 17 November 2014 - 17:42 WIB

819 Views

pengamat ekonomi, Aviliani (wikipedia)
pengamat ekonomi, Aviliani (wikipedia)

pengamat ekonomi, Aviliani (wikipedia)

Jakarta, 24 Muharram 1436/17 November 2014 (MINA) – Praktisi ekonomi Aviliani menyatakan pemerintah sebaiknya menaikkan harga BBM tahun ini dan kompensasi segera diberikan kepada rakyat miskin yang memang sangat membutuhkan.

“Melihat kondisi saat ini, memang sebaiknya pemerintah perlu menaikkan BBM tahun ini dengan catatan kompensasi bantuan langsung sementara tepat sasaran,” kata Aviliani dalam acara diskusi publik bertema “Rencana Kenaikan Harga BBM Demi Kepentingan Rakyat” di Kantor PWI Jaya Jakarta, Senin.

Menurutnya, saat ini jumlah rakyat miskin di Indonesia 29 juta dan rentan miskin 70 juta. Jika diberi kompensasi satu juta per kepala keluarga selama enam bulan membutuhkan dana satu sampai dua triliun, sedangkan subsidi BBM tahun ini 365 triliun pertahun.

”Sebelum dinaikkan saja barang-barang sudah pada naik, kalo ini ditunda, justru akan semakin menyusahkan rakyat. Lebih baik dinaikkan sekarang dan rakyat diberi kompensasi,” ujar wanita kelahiran Malang 14 Desember 1961 itu berbicara mengenai kenaikan harga pangan,.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Tentang besaran harga kenaikan BBM, Wanita yang akrab dipanggil Mbak Avi itu mengatakan setuju dengan kenaikan Rp. 3000-3500 per liter. “ Dengan demikian, pemerintah sudah tidak lagi memberi subsidi dan mafia migas dengan sendirinya akan hilang,” paparnya.

Peneliti pada Institute for Development Economy and Finance (INDEF) itu mengungkapkan data, selama ini pengguna BBM bersubsidi 40 persen untuk mobil pribadi, 40 persen untuk motor, delapan persen untuk angkutan umum dan dua persen untuk lain-lain.

Indonesia juga termasuk dalam daftar negara dengan konsumsi BBM tinggi di dunia. Hal itu dibuktikan dengan dana impor BBM sebesar Rp. 1,1 triliun perhari. Sementara produktifitas yang dihasilkan rakyat Indonesia tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. (L/R03/R05)

 

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Kolom
Indonesia
Indonesia
Indonesia