Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eks Tahanan Gilboa Ungkap Penyiksaan Sadis di Penjara Israel, Ben-Gvir Terlibat

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - 17 detik yang lalu

17 detik yang lalu

1 Views

Mahmoud al-Arida [Foto: Tangkapan layar kanal YouTube Al Mayadeen]

Yerusalem, MINA – Mahmoud al-Arida, salah satu tahanan Palestina yang dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran terbaru dan merupakan pimpinan Operasi Terowongan Kebebasan (pelarian penjara Gilboa 2021), telah membeberkan secara rinci praktik penyiksaan dan pelanggaran hak asasi manusia yang sangat parah yang dialami para tahanan Palestina di penjara-penjara Zionis Israel.

​Dalam wawancara eksklusifnya bersama kanal berita Al Mayadeen, Al-Arida menyampaikan seruan kuat untuk solidaritas global terhadap perjuangan rakyat Palestina, sekaligus mengisahkan momen pelariannya yang heroik.

​Al-Arida mengonfirmasi bahwa pelanggaran hak tahanan terjadi secara sistematis, bahkan para sipir penjara merasa bangga memamerkan tindakan biadab, termasuk penghinaan terhadap simbol agama.

​“Kami mendengar tentang pemukulan, penyiksaan, pembelengguan, dan sipir penjara akan membanggakan di depan para tahanan tentang merobek-robek Al-Qur’an,” ujar Al-Arida. Mengutip Al Mayadeen, Sabtu (18/10).

Baca Juga: Gencatan Senjata Sudah Sepekan, Pasukan Israel Masih Duduki Kompleks RS Indonesia di Gaza

​Kondisi ini diperparah oleh impunitas yang diberikan oleh otoritas tertinggi. Al-Arida bahkan mengungkapkan bahwa Menteri Kepolisian Zionis Israel yang dikenal ekstremis, Itamar Ben-Gvir, secara terbuka menginstruksikan para sipir, “Lakukan apa pun yang kalian mau, asal jangan di depan kamera pengawas.”

​Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa Ben-Gvir bahkan pernah mengunjungi Penjara al-Naqab secara pribadi untuk mengamati dan mengawasi langsung operasi penyiksaan terhadap para tahanan.

​Mengenai Operasi Terowongan Kebebasan—pelarian enam tahanan Palestina dari Penjara Gilboa yang diklaim paling aman pada 2021—Al-Arida memaparkan bahwa komunikasi dengan dunia luar diputus total. Semua tahanan yang terlibat dalam operasi tersebut diisolasi dari tahanan lainnya untuk mencegah penyebaran informasi.

​Ia juga mengenang momen ketika ia dijanjikan pembebasan dalam kesepakatan pertukaran sebelumnya, hanya untuk ditarik keluar dan dipukuli.

Baca Juga: Hamas Tuntut Penyelidikan Internasional atas Jasad Termutilasi dari Israel

​Meskipun menghadapi kondisi yang brutal, semangat perlawanan para tahanan tetap membara. Al-Arida menceritakan, saat ia sempat dibawa keluar dari Penjara Megiddo, ia terkejut melihat tingginya semangat juang tahanan lainnya.

​“Saya hidup sebagai orang bebas yang menolak penjajahan, dan sejak saat pertama penangkapan saya, saya berusaha membebaskan diri; tak semenit pun berlalu tanpa saya memikirkannya,” ujar Al-Arida, menegaskan tekadnya yang tak tergoyahkan.

​Al-Arida juga menyampaikan pesan mendesak tentang perlunya pembebasan saudara-saudaranya yang masih berada di dalam penjara, terutama para pemimpin, yang sakit, dan khususnya Yaaqoub Qadri, rekan seperjuangannya dalam Operasi Terowongan Kebebasan, yang sangat membutuhkan perawatan medis.

​“Kami sangat berharap Marwan Barghouti dan para pemimpin lainnya seperti [Ahmad] Sa’adat akan dibebaskan, karena itu akan menjadi titik balik yang penting,” tambahnya.

Baca Juga: Otoritas Gaza: Israel Curi Organ dari Jenazah Warga Palestina

​Mengakhiri kesaksiannya, ia mengenang hari ketika Operasi Badai Al-Aqsa (7 Oktober 2023) pecah. Suara ledakan mengguncang wilayah tersebut, dan saat mereka melihat rekaman Brigade Al-Qassam yang datang, “kami sangat gembira.”

​Al-Arida menegaskan keyakinannya bahwa pengorbanan terbesar yang dilakukan rakyat Palestina akan membuka jalan menuju kemenangan, dan bahwa apa yang telah diperjuangkan oleh rakyat Gaza adalah demi kebahagiaan bersama, sehingga menjadi kewajiban bagi seluruh umat untuk menyaksikan dan merayakan hasil dari pengorbanan tersebut.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kelompok Ekstremis Israel Blokir Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Rekomendasi untuk Anda