Tepi Barat, 11 Dzulhijjah 1435/5 Oktober 2014 (MINA) – Anggota Komite Eksekutif PLO, Hanan Ashrawi, Sabtu (4/10), mengkritik reaksi keras Israel dan Amerika Serikat atas pernyataan swedia/">Perdana Menteri Swedia yang akan mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
“Pengakuan penyejuk Negara Palestina setara dengan hak kami untuk menentukan nasib sendiri,” kata Ashrawi dalam sebuah pernyataan, Ma’an News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
swedia/">Perdana Menteri Swedia yang baru, Stefan Loefven mengumumkan Jumat selama pidato pelantikannya, negaranya akan mengakui Palestina.
Pengakuan itu membuatnya menjadi negara besar Eropa barat pertama yang mengambil langkah itu.
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza
Sabtu, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Liberman mengecam pengumuman itu dengan mengatakan, dirinya menyesalkan Lofven “bergegas” membuat deklarasi tentang “negara Palestina” sebelum membuat upaya mempelajari masalah ini dan memahami bahwa Palestina telah menjadi hambatan yang mencegah kesepakatan Israel-Palestina selama 20 tahun terakhir.
“Perdana Menteri Loefven perlu memahami, tidak ada pernyataan atau tindakan oleh pihak luar yang dapat menjadi pengganti negosiasi langsung antara kedua pihak (Palestina-Israel),” kata kantor Liberman dalam sebuah pernyataan.
Departemen Luar Negeri AS melalui juru bicara Jen Psaki mengatakan, apa pun pengakuan internasional terhadap negara Palestina adalah prematur.
Hanan Ashrawi mengatakan, keputusan Swedia mencerminkan komitmen suatu negara terhadap hak asasi manusia di Palestina.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
“Kami menyerukan kepada semua negara-negara yang belum mengakui negara Palestina untuk melakukannya sebagai investasi dalam perdamaian, serta hak yang lama tertunda dari rakyat Palestina.” (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza