Jeddah, 22 Rabi’ul Awwal 1436/13 Januari 2015 (MINA) – Laporan yang disiapkan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) baru-baru ini menunjukkan, perdagangan negara-negara Islam membukukan pertumbuhan yang stabil dengan peningkatan sebesar 6,2 persen, yang menyumbang 11,3 persen dari perdagangan dunia pada tahun 2012.
Menurut laporan terbaru yang disiapkan OKI dan diperoleh International Islamic News Agency (IINA) dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa, terdapat kenaikan sejumlah 5,2 persen dalam volume ekspor dari negara-negara anggota OKI, mencapai lebih dari 2,2 triliun Dolar AS dari 2,1 triliun Dolar AS selama periode antara tahun 2011 dan 2012.
Perdagangan negara-negara OKI membukukan pertumbuhan dari 3,9 triliun Dolar AS pada tahun 2011 menjadi 4,1 triliun Dolar AS pada tahun 2012. Kenaikan harga energi dan komoditas lainnya sekitar 12 persen selama periode tersebut terutama berperan untuk pertumbuhan ekonomi tersebut.
Laporan itu menunjukkan total volume impor dari negara-negara OKI senilai lebih dari 1,9 triliun Dolar AS di tahun 2012 terhadap 1,7 triliun Dolar AS pada 2011, meningkat sebesar 7,5 persen, karena kenaikan dalam produk teknis dan ilmiah global yang diimpor oleh negara-negara anggota.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Laporan tersebut menyatakan produk utama yang diekspor oleh negara-negara OKI termasuk produk manufaktur (36 persen), bahan bakar mineral (28 persen), produk makanan (14 persen), bahan baku (10 persen), mesin dan peralatan transportasi (7 persen) , dan bahan kimia (5 persen).
Sementara, produk global yang utama yang diimpor adalah mesin dan peralatan transportasi (28 persen), diikuti oleh berbagai produk manufaktur (26 persen), bahan bakar mineral (18 persen), produk makanan (15 persen), bahan kimia (10 persen), dan bahan mentah (3 persen).
Menurut laporan itu, daftar pemain kunci dalam perdagangan dunia dari negara-negara anggota OKI pada tahun 2012 atasnya oleh Arab Saudi (515,2 miliar Dolar AS) diikuti oleh Uni Emirat Arab (492,8 Dolar AS), Malaysia (424,5 Dolar AS), Turki (389,1 miliar Dolar AS), Indonesia (381,8 miliar Dolar AS), Iran (195,1 miliar Dolar AS), Nigeria (161,2 miliar Dolar AS), Qatar (150,1 miliar Dolar AS), Kuwait (128,7 miliar Dolar AS) dan Irak (126,1 miliar Dolar AS).
Bersama-sama, sepuluh negara tersebut menyumbang 72 persen dari perdagangan dunia OKI pada tahun 2012.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Laporan itu mencatat bahwa produk utama yang diperdagangkan dalam zona OKI tahun 2012, melibatkan berbagai produk manufaktur (31 persen), bahan bakar mineral (23 persen), mesin dan peralatan transportasi (17 persen), produk makanan (15 persen), bahan kimia (8 persen) dan bahan baku (7 persen).
Menurut laporan itu, total perdagangan di bidang jasa (ekspor + impor) dari negara-negara OKI tahun 2012, sebesar 727,5 miliar Dolar AS, yaitu meningkat sebesar 22,3 persen dibandingkan dengan 2011, akuntansi untuk 8,4 persen dari perdagangan global dalam layanan pada tahun 2012.
Laporan ini disebabkan perdagangan jasa meningkat selama 2012 untuk kenaikan di sektor pelayanan teknologi informasi dan komunikasi, perjalanan, konstruksi, rekreasi dan budaya, transportasi dan asuransi.
Perdagangan jasa dari negara-negara OKI atasnya oleh jasa perjalanan dan pariwisata (31 persen), diikuti oleh pelayanan pemerintah (22 persen), transportasi (21 persen), komunikasi (5 persen), lisensi dan royalti (4 persen), konstruksi (3 persen), asuransi (2 persen), jasa rekreasi dan budaya (2 persen) dan jasa lainnya (10 persen).
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Laporan tersebut menyatakan pelaku utama dari negara-negara anggota OKI di perdagangan jasa selama 2011, terdiri dari Arab Saudi (842 miliar Dolar AS), diikuti oleh Malaysia (802 miliar Dolar AS), Turki (633 miliar Dolar AS), Uni Emirat Arab (617 miliar Dolar AS), Indonesia (58 miliar Dolar AS), Mesir (383 miliar Dolar AS), Lebanon (327 miliar Dolar AS), Nigeria (323 miliar Dolar AS), Qatar (314 miliar Dolar AS) dan Kuwait (279 miliar Dolar AS).
Bersama-sama, sepuluh negara menyumbang 70 persen dari perdagangan OKI dalam bidang jasa pada tahun 2013.(T/R05/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng