Tel Aviv, MINA – Kaum ekstremis Yahudi sedang merencanakan untuk menduduki Jalur Gaza. Keinginan mereka meningkat setelah sekitar sembilan bulan agresi militer Israel dapat menguasai 26% Jalur Gaza, dan membangun pangkalan serta membuka akses jalan. MEMO melaporkan, Kamis (18/7).
Tentara Israel mengklaim bahwa penguasaan wilayah tersebut merupakan langkah strategis.
Ekstremis Yahudi ingin menduduki Jalur Gaza, seperti yang mereka lakukan di Gaza dalam beberapa dekade hingga Israel menarik diri dari wilayah tersebut pada tahun 2005.
Semenara dalam perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung, Hamas menuntut Israel menarik diri dari wilayah yang diduduki Israel dan mengakhiri perang.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Meskipun ada laporan kemajuan dalam negosiasi, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel mungkin akan kembali berperang, dan para pihak masih jauh dari mencapai kesepakatan.
Tentara pendudukan mengkonsolidasikan kehadirannya di wilayah-wilayah pendudukan melalui berbagai praktik seperti memperluas pangkalan militer, membangun infrastruktur, dan bahkan membuat jalan.
Haaretz menggambarkannya sebagai “upaya pendudukan jangka panjang.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal