Al Quds, MINA – Kelompok pemukim ilegal ekstrimis Yahudi telah mengumumkan rencana mereka untuk mengibarkan sekitar 500 bendera Israel di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa di kota Yerusalem yang diduduki pada 14 Mei, yang mereka sebut sebagai “Hari Kemerdekaan.”
Kelompok pemukim telah mengorganisir kampanye tanda tangan yang memungkinkan mereka mengibarkan bendera di dalam Masjid Al-Aqsa.
Mereka juga berencana memasang spanduk besar di Tel Aviv yang menyerukan pengibaran bendera di Al-Aqsa, Palinfo melaporkannya.
Kelompok pemukim Women for the Temple menyerukan penyerbuan Al-Aqsa pada hari Kamis berikutnya, bertepatan dengan seruan untuk mengibarkan 500 bendera di Al-Aqsa.
Baca Juga: Kurang Ajar! Tentara Zionis Israel Kencingi Al-Quran
Sebagai tanggapan atas seruan itu, khatib Masjid Al-Aqsa, Syaikh Muhammad Hussein, menyerukan perlindungan dan pertahanan situs suci tersebut dari rencana pemukim ekstrimis Yahudi dan serangan mereka yang terus berlanjut.
Dia memperingatkan konsekuensi serangan pemukim dan pelanggaran yang menargetkan tempat-tempat suci Islam di kota Yerusalem yang diduduki.
Khatib Masjid Al-Aqsa menekankan, rakyat Palestina tidak akan membiarkan otoritas pendudukan dan kelompok pemukim ekstrimis melaksanakan rencana mereka. Dia menambahkan, masjid tersuci ketiga bagi umat Islam sedunia tersebut terus menerus diserang oleh pendudukan yang tidak menghormati agama.
Syaikh Hussein memuji ketabahan masyarakat Palestina yang ditempatkan di Al-Aqsa, menegaskan mereka tidak akan menyerahkan satu butir pun tanahnya dan akan semakin menambah keterikatan mereka terhadapnya.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam dan Al-Aqsa Hancurkan Tank dan Markas Israel
Seruan warga Palestina terus dimobilisasi untuk berkumpul di Masjid Al-Aqsa, menyusul serbuan besar-besaran yang dilakukan para pemukim pada hari raya Paskah Yahudi.
Seruan ini menekankan pentingnya mempertahankan kehadiran permanen di Al-Aqsa untuk menggagalkan rencana para pemukim dan upaya mereka untuk merebutnya dan memaksakan rencana Yahudisasi baru di dalamnya.
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel
Mi’raj News Agency (MINA)