Gaza City, 5 Syawal 1434/12 Agustus 2013 (MINA) – Pusat Informasi Palestina melaporkan, lebih dari 51 ekstremis Yahudi dengan dilindungi polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsha.
Penyerbuan itu dilakukan sejak Ahad pagi (11/8), di mana menegaskan ekstrimis Yahudi terus berupaya mengambil alih secara penuh kiblat pertama umat Islam itu dengan mengintensifkan kehadiran mereka.
Sebelumnya, Komite Lingkungan dan Dalam Negeri Parlemen Israel (Knesset) tengah mendiskusikan program untuk mengijinkan orang Yahudi menodai Masjid Al-Aqsha dengan melakukan ibadah ritual mereka, terutama selama hari-hari keagamaan dan hari raya mereka.
Laman resmi Knesset mengatakan bahwa komite dalam negeri akan membahas pembukaan Masjid Al Aqsha bagi orang-orang Yahudi selama bulan suci Ramadan dan liburan Yahudi yang akan datang.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Komite Knesset itu juga mempelajari permintaan yang diajukan oleh kelompok-kelompok Yahudi yang menyerukan membuka semua gerbang dan pintu masuk Masjid Al-Aqsha bagi orang Yahudi
Pembahasan mengenai isu pencegahan orang-orang Yahudi memasuki Masjid Al-Aqsha selama bulan suci Ramadhan lalu juga akan diperdebatkan selama diskusi itu, Kantor Berita berbasis di Gaza AlRay melaporkan seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Senin (12/8).
Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari kementerian dalam negeri, pariwisata, keamanan public Israel di samping kelompok-kelompok Yahudi dan Zionis lainnya.
Penyerbuan Ekstrimis Yahudi baru-baru ini dipicu Kampanye yang dipimpin Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengenai pariwisata provokatif bagi Yahudi secara langsung mau pun tidak langsung ke Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Menurut Yayasan Al-Aqsha untuk urusan Wakaf dan warisan Islam, Netanyahu telah mengambil bagian dalam program TV Amerika untuk mempromosikan pariwisata provokatif ke kota Al-Quds dan terowongan serta penggalian yang terus dilakukan di bawah Masjid Al-Aqsha.
Program itu memberikan rincian ilustrasi atas kuil mitos yang mereka sebut dengan ‘Temple Mount’ -yang akan dibangun diatas Masjid Al-Aqsha- dan terowongan di bawahnya.
Serbuan ekstrimis Yahudi ke Masjid Al-Aqsha terus menerus terjadi juga setelah beberapa waktu lalu seorang Rabbi Yahudi, Yaakov Medan mengatakan bahwa lembaga intelijen Israel, Shin Bet mendukung dan mendorong kunjungan orang Yahudi untuk mengunjungi Masjid Al-Aqsha dalam rangka menciptakan kehadiran permanen bagi orang Yahudi di tempat yang mereka klaim adalah lokasi kuil Yahudi yang dibangun lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Para politisi dari sayap kanan Israel, seperti Likud Moshe Feiglin juga telah menyerukan ibadah Yahudi dilakukan di kompleks Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Kompleks Masjid Al-Aqsha di mana sekelilingnya terdapat masjid dan Kubah Batu (Dome of Rock) merupakan situs ketiga paling suci bagi umat Islam dan orang-orang Yahudi mengklaim Kuil Kuno Kedua berdiri di atas tanah pelataran Masjid itu. (T/P02/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza