Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emas dan Perak Tidak Mampu Satukan Hati Kita

Nur Hadis - Senin, 13 Februari 2017 - 10:57 WIB

Senin, 13 Februari 2017 - 10:57 WIB

510 Views

Umat Islam pada aksi 212

Umat Islam pada aksi 212

Oleh Etha Rachmah, Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung

Bahkan emas, perak dan seluruh isi dunia pun tidak akan mampu menyatukan hati kita, semua itu karena pemilik hati adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

وَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِہِمۡ‌ۚ لَوۡ أَنفَقۡتَ مَا فِى ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعً۬ا مَّآ أَلَّفۡتَ بَيۡنَ قُلُوبِهِمۡ وَلَـٰڪِنَّ ٱللَّهَ أَلَّفَ بَيۡنَہُمۡ‌ۚ إِنَّهُ ۥ عَزِيزٌ حَكِيمٌ۬

Dan Yang mempersatukan hati-hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak akan dapat mempersatukan hati-hati mereka, akan tetapi Allah Subhanallahu wa Ta’ala telah mempersatukan hati-hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Anfal: 63)

Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari

Ibnu Jarir ath Thobari mengemukakan dalam tafsirnya bahwa ayat ini terkait dengan al mutahaabbuuna fillah (mereka yang saling mencintai di jalan Allah), dan Allah menyatukan hati mereka dengan kemuliaan, kasih sayangNya dan bersatulah mereka itu atas kehendak Allah, maka yang terjadi adalah saling menyayangi dan mencintai diantara mereka dan sirnalah tirai kebencian.

Dalam tafsir ath Thobari ada sebuah riwayat yang berkaitan, Ubdah bin Lubabah ia dari Mujahid dan aku bertemu  dengannya lalu aku mengulurkan tanganku maka ia berkata: “Apabila engkau melihat 2 orang saling menyayangi karena Allah maka salah satunya mengambil tangan saudaranya lalu ia tertawa kepadanya, berguguranlah dosa-dosa keduanya sebagaimana bergugurannya dedaunan.”

Kesatuan Hati adalah Anugerah Hidayah dari Allah yang tidak dapat dibeli. Ibnu Jarir ath Thobari mengemukakan dalam tafsirnya bahwa Allah bersumpah seandainya seluruh isi dunia dibelanjakan untuk mempersatukan hati manusia tentu tidak akan sanggup. Melainkan Allah yang Maha Kuasa atas diri manusia.

Kesatuan hati adalah sumber kekuatan ummat, Allah jadikan kesatuan hati orang-orang beriman sebagai sumber kekuatan mereka untuk menolong Rasul-Nya dan menegakkan Islam.

Baca Juga: Sejarah Al-Aqsa, Pusat Perjuangan dari Zaman ke Zaman

Ibnu Jarir ath-Thobari mengatakan:

ولكن الله جمعه على الهدى فأتلفت واجتمعت تقوية من الله لك وتأييدا منه ومعونة على عدوك

Allah telah menyatukannya dengan petunjuk (hidayah), maka bersatulah dan berkumpullah kekuatan dari Allah untukmu dengan petunjuk itu mereka menguatkan serta menolongmu atas musuh-musuhmu.
Allah ta’ala adalah zat yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, Dialah sumber kekuatan yang tak tertandingi oleh sesuatupun, segala urusan-Nya pasti sempurna meliputi tegaknya hukum-hukum-Nya di muka bumi, dan Dia Maha Bijaksana untuk menolong orang-orang yang dikehendaki-Nya.

Begitulah kekuasaan Allah atas segala sesuatu, segalanya mampu Dia jadikan mungkin saat akal manusai menilai hal itu mustahil, seperti halnya Umat Islam yang bersatu untuk membela Al-Quran dan ulama. Dari berbagai daerah, ras, suku dan latar belakang lainnya yang berbeda berkumpul mejadi satu untuk membela Al-Quran dan ulama.

Baca Juga: Bebaskan Masjidil Aqsa dengan Berjama’ah

Dari umat Islam yang tak terlihat persatuannya, namun karena Allah panggil setiap hati umat Muslim, Allah satukan hati-hati umat Muslim maka bersatulah umat Muslim di satu titik, kalimat takbir, tauhid dan solawat pun menjadikan persatuan semakin erat, menjadikan sebuah kekuatan yang luar biasa, dan menjadikan ukhuwah semakin erat.

Semua itu karena Allah, Allah yang mempersatukan hati-hati setiap Muslim, sungguh berapa pun kekayaan yang dimiliki manusia, bahkan seluruh isi dunia ini pun tidak akan mampu menyatukan hati, hanya Allah yang mampu melakukan itu.

Persaudaraan karena Allah SWT merupakan suatu ikatan aqidah yang bisa menyatukan hati semua umat Islam walaupun mereka berbeda suku dan ras. sehingga setiap individu dari umat Islam senantiasa terkait antara satu dengan lainnya.

Sementara ikatan-ikatan lainnya amat lemah dan rapuh walaupun intensitasnya amat tinggi, karena landasan orientasinya hanya karena unsur duniawi belaka. Begitulah kekuatan Islam, karena Allah yang menjanjikan. (T/M07/RS3)

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Palestina
Indonesia
MINA Preneur
Sosok