Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emas Turun Jelang Pernyataan Pertemuan Fed AS

Rendi Setiawan - Kamis, 28 Januari 2016 - 08:41 WIB

Kamis, 28 Januari 2016 - 08:41 WIB

213 Views

(dok. google)
(dok. google)

(dok. google)

Chicago, 18 Rabi’ul Akhir 1437/28 Januari 2016 (MINA) – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Rabu (Kamis 28/1 pagi WIB), karena perdagangan hati-hati para investor menjelang pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari bank sentral AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 4,4 dolar AS, atau 0,39 persen, menjadi menetap di 1.115,80 dolar AS per ounce, Antaranews dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Logam mulia diletakkan di bawah tekanan karena para investor meninggalkan sifat “safe haven” emas menjelang pernyataan pertemuan FOMC Januari.

Meskipun terjadi kenaikan harga emas baru-baru ini karena ketidakstabilan ekonomi global, para analis mengatakan tren jangka panjang untuk emas masih “bearish” sebagai The Fed memulai kenaikan pertamanya untuk suku bunga pada Desember, meskipun semula diharapkan ditunda sampai 2016.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Beberapa analis percaya bahwa The Fed dapat meningkatkan suku bunga utamanya di pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berikutnya pada Maret.

Peningkatan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Sampai pertemuan FOMC Desember belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.

Emas berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Rabu menunjukkan penjualan rumah baru meningkat 10,8 persen menjadi 544.000 unit pada tingkat tahunan, jauh lebih baik dari perkiraan.

Para analis mencatat bahwa pasokan di pasar perumahan masih rendah, yang mungkin menandakan beberapa pelemahan, tapi secara keseluruhan percaya bahwa laporan ini menunjukkan penguatan di pasar perumahan.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Pasar tetap belum yakin kapan kenaikan suku bunga berikutnya, dari tingkat 0,50 persen ke tingkat 0,75 persen akan terjadi. Pedagang bertaruh bahwa, paling cepat, The Fed akan menaikkan suku bunga 0,50 persen ke 0,75 persen selama pertemuan Komitre Pasar Terbuka Federal (FOMC) Maret.

Probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga dari 0,50 persen menjadi 0,75 persen adalah pada 33 persen untuk pertemuan Maret, dan 13 persen pada pertemuan Januari.

Perak untuk pengiriman Maret turun 10,5 sen, atau 0,72 persen, menjadi ditutup pada 14,459 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 5,2 dolar AS, atau 0,59 persen, menjadi ditutup pada 882,10 dolar AS per ounce. (T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Amerika
Amerika
Amerika
Presiden Prabowo Subianto secara resmi memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, Jumat (08/11/2024), dengan mengunjungi sejumlah negara untuk melakukan pertemuan bilateral dan multilateral. (Foto: BPMI Setpres)
Asia
Dunia Islam