Gaza, 6 Syawal 1435/3 Agustus 2014 (MINA) – Emir Qatar, Tamim Bin Hamad Al-Thani terkejut akan pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon yang mengatakan Hamas harus bertanggung jawab untuk pelanggaran genjatan senjata di Gaza.
Dia menyatakan, Ki-Moon harus memverifikasi apa yang dia ucapkan, karena pernyataannya adalah mewakili lembaga PBB yang ia pimpin. Demikian yang diberitakan oleh MEMO dan disiarkan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Emir Qatar juga menyatakan kekecewaannya terhadap keheningan PBB atas pembunuhan yang dilakukan Zionis Israel terhadap warga sipil Palestina dan penghancuran rumah-rumah mereka.
Dia mendesak agar PBB mengambil sikap untuk kebrutalan Israel yang hampir satu bulan berjalan.
Baca Juga: AS Tingkatkan Serangan terhadap Cabang Al-Qaeda Hurrasud-Din
Emir juga mendesak semua pihak terkait untuk membuka perlintasan perbatasan dan memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Saat ini, perlintasan Rafah menjadi akses satu-satunya warga Gaza menuju dunia luar sejak Zionis Israel memblokade daerah kantong pantai itu pertengahan 2007 lalu.
Menurut pemantauan Koreponden MINA di Gaza, pintu perbatasan Rafah dibuka satu arah untuk membantu pemindahan korban luka warga Gaza ke rumah sakit-rumah sakit Mesir dan untuk pemegang paspor Mesir serta warga negara asing yang akan meninggalkan Gaza.
Pertengahan 2013, Mesir mulai menutup pintu perbatasan Rafah dan hanya membukanya di waktu-waktu terbatas saja serta bagi kasus-kasus khusus saja.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Mesir di bawah pemerintahan presiden baru Abdul Fattah al-Sisi telah menutup perbatasan dengan Gaza dan membuka hanya sebagian dan terpisah untuk perjalanan non-warga Gaza serta juga mengizinkan beberapa warga Gaza yang terluka untuk mendapatkan pengobatan di luar Jalur Gaza yang terkepung itu.
Akses yang berbatasan dengan Mesir itu seringkali menjadi permasalahan sendiri karena otoritas Mesir memberlakukan pemeriksaan ketat terhadap setiap orang yang akan keluar atau pun masuk ke Gaza, seiring memburuknya kondisi keamanan di Sinai, utara Mesir.(T/P08/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara