Doha, MINA – Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengatakan pada hari Selasa (6/11) bahwa memburuknya hubungan antar negara-negara Teluk menghalangi upaya untuk menyelesaikan masalah regional.
“Keadaan ini memperburuk dan memperlemah kemampuan kami untuk menyelesaikan masalah regional,” katanya dalam pidato di Dewan Syura negara itu, demikian Anadolu Agency melaporkan.
“Keamanan serta stabilitas Teluk dan negara-negara Arab tidak akan tercapai dengan prasangka kedaulatan mereka,” katanya.
Blok enam negara-negara Teluk Arab yang kaya minyak terdiri dari Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain dan Qatar.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Pada Juni tahun lalu, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain secara bersamaan memutuskan hubungan dengan Qatar, menuduh negara itu telah mendukung terorisme.
Kelompok yang dipimpin Saudi juga memberlakukan embargo udara, darat dan laut di Qatar, yang terus membantah tuduhan teror itu.
Dalam pidatonya, penguasa Qatar menguraikan pencapaian ekonomi negaranya di tahun lalu.
Dia mengatakan nilai mata uang Qatar telah bertahan sejak awal krisis Teluk.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
“Ekspor kami telah tumbuh sebesar 18 persen tahun lalu,” katanya, sambil menekankan bahwa Doha akan terus mengembangkan industri minyak dan gasnya untuk mempertahankan statusnya sebagai eksportir gas alam cair teratas dunia.
Tahun lalu, Qatar mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi gas alam cairnya menjadi 100 juta ton dalam tujuh tahun ke depan, naik dari jumalah 80 juta ton saat ini. (T/Ast/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis