Dubai, MINA – Departemen Kegiatan Urusan Islam dan Amal Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan Kamis (21/9) sebagai awal Tahun Baru Islam sesuai Kalender Hijriyah Bersatu 1439.
Ahmed Juma Al Za’abi, Wakil Menteri Urusan Presiden, dan Ketua Dewan Pengawas Pusat Masjid Agung Sheikh Zayed, mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (19/9), Kalender Hijriyah Bersatu di negaranya didasarkan pada prinsip-prinsip Syariah dan astronomi.
“Proyek ini merupakan hasil tiga tahun studi lapangan komparatif dan tinjauan praktik terbaik oleh sekelompok ilmuwan UEA, Arab dan Islam, dan spesialis fisika, ruang dan astronomi, dan kelompok kerja khusus,” katanya pada Khaleej Times.
“Proyek ini akan mencakup semua negeri, dengan mempertimbangkan kondisi syariah dan hasil ilmiah yang mempengaruhi perhitungan waktu shalat,” katanya.
Sementara itu, Maroko dan Oman mengumumkan Tahun Baru Islam 1439 jatuh pada Jumat (22/9), menurut Observatorium Ribat Al-Fath Maroko.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Tanggal ditentukan menurut pengamatan lunar, mengingat pada Rabu (20/9), tidak mungkin melihat bulan sabit dengan kasat mata. Dengan permukaan iluminasi hanya 0,4%, hanya bisa diamati melalui instrumen astronomi seperti teropong atau teleskop.
Nama Kalender Hijriyah mengacu pada Hijrah Nabi Muhammad dan pengikutnya dari Mekkah ke Madinah antara tahun 622 M.
Oleh Khalifah Umar bin Khattab, peristiwa monumental itu dijadikan sebagai awal tarikh 1 Muharram 1439 Hijriyah hingga kini. Kalender Hijriyah ditentukan untuk menandai hari-hari ibadah, seperti awal Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, wukuf Arafah,, Puasa Rafah dan Puasa Asyura. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon