Gaza, MINA – Empat bayi Palestina di Jalur Gaza meninggal akibat kelaparan dan kekurangan gizi yang disebabkan Israel hanya dalam waktu 48 jam.
Dilansir dari Quds News Network (QNN) pada Sabtu (28/6), korban terakhir, Jouri Al-Masri yang berusia tiga bulan dari Deir al-Balah, meninggal pada Kamis malam (24/6) setelah keluarganya berusaha keras mencari susu yang sangat dibutuhkannya.
Daftar korban yang tragis itu termasuk Kenda Al-Hams yang berusia sepuluh hari dan Nidal Shurrab yang berusia lima bulan, keduanya dimakamkan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Ahmad Tleib yang berusia dua bulan juga meninggal pada Kamis.
Kematian akibat kekurangan gizi parah ini menyoroti konsekuensi bencana dari kebijakan kelaparan yang disengaja oleh Israel terhadap penduduk sipil Gaza.
Baca Juga: Euro Med: Kematian Perempuan Jarang Dihitung sebagai Korban Genosida di Gaza
Ayah Jouri, Mohsen Al-Masri, mengatakan bahwa putrinya sehat, tetapi layu hingga tinggal kulit dan tulang di depan matanya.
Tonggak sejarah yang mengerikan ini terjadi saat Israel mempertahankan penutupan total semua penyeberangan sejak 2 Maret, meskipun PBB mengonfirmasi kondisi kelaparan di Gaza.
Pejabat rumah sakit telah membunyikan peringatan pada 19 Juni tentang menipisnya persediaan susu formula bayi, peringatan yang tidak diindahkan oleh masyarakat internasional.
Menurut catatan pemerintah, sedikitnya 242 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, telah mati kelaparan sejak Mei saja. []
Baca Juga: Israel Serang Satu-satunya Gereja Katolik di Gaza, Dua Perempuan Tewas
Mi’raj News Agency (MINA)