London, 20 Dzulhijjah 1436/4 Oktober 2015 (MINA) – Kelompok pemantau konflik Suriah yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk HAM, mengatakan setidaknya 39 warga sipil dan 14 pejuang tewas dalam empat hari serangan udara Rusia.
Serangan udara Rusia pada Sabtu (3/10) menargetkan beberapa daerah pegunungan di pinggiran kota Latakia yang berada di bawah kendali oposisi anti-rezim Suriah yang didukung Barat.
Serangan udara jatuh di dekat sebuah rumah sakit di desa Barnas yang merusak bangunannya dan di desa Oubeen serta kamp-kamp pengungsian Yamadiya, dekat perbatasan Turki.
“Suara yang kami dengar dari serangan Rusia 10 kali lebih kuat dari dari serangan Suriah biasanya,” kata Osman Soufi, seorang aktivis di pinggiran kota Latakia kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Di provinsi Idlib, serangan udara Rusia juga menargetkan tim Al Jazeera Arab dan aktivis Pertahanan Sipil Suriah yang juga dikenal sebagai White Helmets. Issam al-Saleh, seorang relawan White Helmets, tewas dalam serangan itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Selama dua hari terakhir, jet Rusia juga menyerang daerah pinggiran kota Hama dan Idlib, wilayah di bawah kendali kelompok oposisi.
Pemerintah Rusia mengatakan, kampanye udara itu ditujukan terhadap Islamic State (ISIS/Daesh) dan “organisasi teroris” lainnya.
Namun anggota ISIS tidak ada yang berada di pinggiran kota Latakia, Idlib dan Hama. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
php
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata