Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat Negara Besar Eropa Dukung Negara Arab Rekonstruksi Gaza

Widi Kusnadi Editor : Ali Farkhan Tsani - 30 detik yang lalu

30 detik yang lalu

0 Views

Seorang warga Palestina di Jalur Gaza melihat kehancuran daerahnya dari rumahnya yang juga hancur. (Foto: WAFA)

Berlin, MINA – Para menteri luar negeri dari empat negara, Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris pada Sabtu (8/3) secara resmi menyatakan dukungan mereka terhadap rencana rekonstruksi Gaza yang didukung oleh negara-negara Arab.

Rencana tersebut, yang diperkirakan menelan biaya sebesar $53 miliar, bertujuan untuk meningkatkan kondisi kehidupan di Gaza tanpa memindahkan warga Palestina dari wilayah tersebut. Anadolu melaporkan.

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menegaskan bahwa pengusiran warga Palestina dari Gaza tidak dapat diterima dan melanggar hukum internasional. Ia memperingatkan bahwa tindakan semacam itu akan menyebabkan lebih banyak penderitaan dan memicu kebencian baru.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, juga menolak keras usulan Trump, menekankan bahwa warga Gaza harus dapat kembali ke rumah mereka dan melanjutkan kehidupan mereka.

Baca Juga: Seorang Pria Panjat Menara Elizabeth di Parlemen Inggris Kibarkan Bendera Palestina

Sebelumnya, pada Januari 2025, Presiden Trump mengusulkan untuk “membersihkan” Gaza dengan merelokasi 2,2 juta penduduknya ke negara-negara tetangga seperti Yordania dan Mesir, serta menjadikan wilayah tersebut sebagai area resor. Usulan ini menuai kecaman luas dari komunitas internasional, termasuk negara-negara Eropa dan Timur Tengah.

Inisiatif ini didukung oleh Mesir dan negara-negara Arab lainnya, dengan tujuan membentuk komite administratif yang terdiri dari teknokrat Palestina untuk mengelola Gaza dan mengawasi bantuan kemanusiaan, di bawah pengawasan sementara Otoritas Palestina. Namun, proposal ini ditolak oleh Israel dan Presiden AS Donald Trump, yang memiliki visi berbeda untuk masa depan Gaza.

Selain itu, Prancis menunjukkan dukungannya terhadap Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan menolak keras usulan relokasi warga Gaza. Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menekankan bahwa langkah tersebut akan menjadi hambatan definitif bagi solusi dua negara yang didukung oleh Prancis.

Negara-negara Eropa dan Arab menawarkan alternatif yang lebih manusiawi dan konstruktif bagi masa depan Gaza, menolak keras usulan relokasi paksa yang dianggap melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional. []

Baca Juga: Hakim AS Perintahkan Tiongkok Bayar $24 Miliar Dalam Kasus Covid

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda