Tel Aviv, 4 Ramadhan 1437/9 Juni 2016 (MINA) – Empat orang Israel tewas dan tujuh lainnya terluka, sementara sejumlah lainnya dalam kondisi luka serius, setelah terjadi aksi serangan penembakan pada Rabu (8/6) malam di pusat Tel Aviv, dekat gedung Departemen Pertahanan Israel.
Hamas menyatakan, serangan dilakukan oleh pemuda-pemuda pejuang Hamas yang menyusup dari Hebron.
Surat kabar Israel Yedeot Aharonot sebelumnya mengatakan, tiga orang Israel tewas dan tujuh lainnya terluka dalam serangan penembakan di pusat kota Tel Aviv dan menyebut ini sebagai ‘serangan teroris’, yakni serangan berani mati yang dilakukan orang Palestina.
Yedeot Aharonot menyebutkan bahwa aksi serangan penembakan terjadi di kompleks bisnis dekat markas Departemen Pertahanan Israel ini dilakukan dua orang Palestina yang kemudian berhasil ditangkap setelah keduanya terluka.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Sementara itu, saluran TV10 Israel mengatakan bahwa jumlah orang Israel yang tewas dalam serangan di dekat gedung Departemen Pertahanan tersebut bertambah menjadi empat orang, demikian The Palestinian Information Center (PIC) melaporkan.
Sumber keamanan intelijen Israel (Shin Bet) menyebutkan bahwa ada tiga orang Israel yang terluka dalam kondisi mati suri.
Kepolisian Israel menjelaskan bahwa pasukannya mulai mencari tahu latar belakang penembakan dan menjelaskan serangan ini terjadi di dalam dan di luar kompleks bisnis “Saruna”.
Dalam keterangannya, Jurubicara Polisi Israel menyatakan bahwa dua pelaku serangan terluka dan telah ditangkap. Salah seorang dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi dan kondisinya kritis. Pihak kepolisian membantah kabar yang menyebutkan ada pelaku ketiga selain dua pelaku yang ditangkap.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
“Pelaku adalah dua pemuda dari desa Yata di Hebron, wilayah selatan Tepi Barat, berusia 20-an tahun dari satu keluarga,” tulis keterangan itu.
Terkait serangan ini, Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Yata menyatakan bahwa pelaku aksi adalah Khaled Musa Muhammad Shahadah dan Muhammad Ahmad Musa Shahadah. Keduanya adalah kader Hamas.
Meski demikian baik, Hamas maupun saya militernya belum menyatakan secara resmi bertanggung jawab atas aksi serangan di jantung pertahanan Israel tersebut.
Israel Ketakutan
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Menurut informasi yang diberitakan media-medis Israel, kedua pelaku sempat makan di restaurant Mix Bernd dekat lokasi serangan. Setelah itu keduanya keluar dari restaurant dan langsung melepaskan tembakan ke arah massa di kompleks bisnis bernama Saruna.
Suasana langsung diwarnai kepanikan dan ketakutan. Orang-orang Israel langsung bersembunyi di lemari-lempari es yang ada di toko-toko terdekat di tengah-tengah ketakutan, sebelum akhirnya datang anggota polisi Israel ke lokasi dan menembak salah seorang pelaku kemudian menangkap keduanya setelah keduanya terluka.
“Kami mendengar empat kali tembakan dan kami langsung melarikan diri dari lokasi. Setelah itu kami mendengar empat tembakan lagi dan kami melihat semakin banyak orang melarikan diri dari lokasi. Setelah itu kami melihat para satpam dengan senjata di lokasi,” kata seorang pemukim Yahudi kepada media Israel.
Sebanyak 34 orang Israel telah tewas dan lebih dari 500 lainnya terluka dalam serangkaian serangan berani mati yang dilakukan para pejuang Palestina sejak meletus Intifadhah Al-Quds awal Oktober 2015 lalu, sebagai reaksi atas penyerbuan para pemukim Yahudi ke masjid Al-Aqsha dan rencana penjajah Zionis untuk membagi dua masjid al-Aqsha secara waktu dan tempat. (T/P011/P2)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)