Kabul, 5 Ra’biul Awwal 1435H/27 Desember 2014M (MINA) – Sedikitnya empat pejabat intelijen Afghanistan dan seorang warga sipil tewas ketika mobil mereka ditabrak oleh bom pinggir jalan di provinsi selatan bermasalah Afghanistan Kandahar.
Juru bicara gubernur provinsi Kandahar, Samim Khpolwak, mengatakan Sabtu. bahwa insiden itu terjadi sekitar pukul 17:30 waktu setempat (1300 GMT), Jumat di wilayah Ibrahim Khalifa Baba, Kabupaten Dand, ketika bom yang dikendalikan dari jauh, meledak saat kendaraan dari Direktorat Keamanan Nasional melewati daerah tersebut.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dan penyelidikan atas insiden tersebut tetap berlangsung.
Bom di pinggir jalan dan alat peledak improvisasi (IED) adalah bom paling mematikan yang banyak digunakan militan Taliban untuk melawan pasukan Afghanistan, pasukan asing koalisi NATO , dan warga sipil.
Baca Juga: Turkiye Konfirmasi Tolak Akses Wilayah Udara untuk Presiden Israel
Terdapat peningkatan serangan militan Taliban selama beberapa minggu terakhir, termasuk serangan yang menargetkan warga-warga asing di Kabul.
Pada 14 Desember, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani sampai mengeluarkan pernyataan sangat mengutuk gelombang baru serangan teror terhadap warga Afghanistan dan asing itu.
Dalam pernyataan itu ia juga meminta semua pemimpin agama, politik, dan sosial untuk melakukan upaya-upaya serius memerangi militansi.
Kelompok militan Taliban telah bersumpah untuk meningkatkan serangan terhadap pasukan Afghanistan dan pasukan koalisi NATO yang dipimpin AS, pangkalannya, misi diplomatik, dan konvoi kendaraan, sampai pasukan asing keluar dari Afghanistan pada akhir 2014.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 sebagai bagian dari apa yang disebut perang Washington melawan teror. Serangan itu menjatuhkan Taliban dari kekuasaan, tapi Taliban tidak menyerah begitu saja, tetap eksis, dan terus melakukan perlawanan di seluruh Afghanistan, meskipun terdapat ribuan pasukan asing yang dipimpin AS. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan