Roma, 4 Syawal 1436/20 Juli 2015 (MINA) – Empat pekerja konstruksi berkebangsaan Italia telah diculik di Libya dekat sebuah kompleks industri yang dimiliki perusahaan raksasa energi Italia, Eni, di kota barat Mellitah.
Sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Italia mengatakan, Senin (20/7), keempatnya adalah karyawan dari perusahaan konstruksi Bonatti.
Menteri Luar Negeri Paolo Gentiloni mengatakan di Brussel, penculikan terjadi Ahad (10/7) malam dan anggota keluarga telah diberitahu malam itu juga, Al-Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Gentiloni menambahkan, agen intelijen bekerja untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang keadaan korban penculikan.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Kementerian telah menutup kedutaannya di Libya sejak 15 Februari 2015 dan mendesak warga Italia untuk meninggalkan negara Afrika Utara itu karena situasi berbahaya.
Banyak warga Italia bekerja di sektor minyak, gas dan konstruksi di Libya yang pernah menjadi koloni Italia pada 1900.
Libya dalam kondisi kacau sejak penggulingan dan pembunuhan Presiden Moammar Gadhafi pada 2011.
Warga asing sering disandera di Libya, baik untuk tebusan atau karena iman Kristen mereka.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Seperti sepuluh diplomat Tunisia yang ditangkap orang-orang bersenjata dari milisi pada bulan lalu, kemudian dibebaskan setelah tuntutan dipenuhi.
Bulan lalu pula, seorang dokter Italia yang diculik pada Januari dibebaskan.
Tetapi untuk warga asing yang lain, seperti puluhan warga Kristen Ethiopia dan Mesir yang ditangkap kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) awal tahun ini, telah dipenggal atau ditembak mati dalam pembunuhan massal yang difilmkan dan kemudian disiarkan ke publik. (T/P001/R05)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Mi’raj islamic News Agency (MINA)