Gyeongju, Korea Selatan, 11 Dzulhijjah 1437/13 September 2016 (MINA) – Sejumlah reaktor nuklir yang berada di daerah dekat pusat gempa berkekuatan 5,8 pada skala richter (SR) yang melanda Gyeongju, Korea Selatan pada Senin (12/9) malam waktu setempat, telah ditutup.
“Empat reaktor nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Wolsong telah dimatikan pada sekitar tengah malam,” kata pihak Korea Hydro and Nuclear Power (KHNP) seperti dilaporkan Korea Times, Selasa (12/9), yang dikutip MINA.
Sementara dua reaktor lainnya di pusat pembangkit tersebut tetap beroperasi secara normal, menurut pernyataan itu.
Keempat reaktor nuklir yang dimatikan memiliki kapasitas 2.779 megawatt. KHNP yang dimiliki oleh perusahaan BUMN Korsel, Korea Electric Power Corp (Kepco), saat ini mengoperasikan 25 reaktor nuklir.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Pejabat KHNP menegaskan, penutupan sejumlah reaktor nuklir tadi diputuskan sesuai dengan pedoman darurat. Namun, tidak dijelaskan kapan operasional reaktor-reaktor itu akan dinyalakan kembali.
“Reaktor-reaktor nuklir itu dirancang tahan gempa berkekuatan 5-6 SR,” kata mereka.
Sejauh ini tidak ada laporan kebocoran radiasi dari reaktor nuklir tersebut.
Gempa berkekuatan 5,8 SR melanda kota bersejarah Gyeongju, Provinsi Gyeongsang Utara, pada pukul 08:32 waktu setempat, menurut Badan Meteorologi Korea (KMA).
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Gempa 5,8 SR merupakan gempa paling kuat yang pernah tercatat di ’Negeri Ginseng’ sejak 1978. Itu terjadi sekitar 50 menit setelah gempa 5,1 SR yang melanda kota pada pukul 07:44 waktu setempat.
Kementerian Keamanan Publik dan Keamanan telah mengorganisasikan Kantor Manajemen Bencana, sebuah tim darurat yang memantau kerusakan dan mengambil langkah-langkah darurat yang diperlukan.
Setidaknya 22 gempa susulan dengan kekuatan dari 2 sampai 3 SR terdeteksi sekitar pukul 22:00.
Pusat gempa pertama tercatat di Sekolah Dasar Naenam di Gyeongju. Sementara pusat gempa kedua berada di radius 1,4 kilometer dari gempa awal, menurut Badan Meteorologi Daerah Daegu.
Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan
Getaran gempa dirasakan di seluruh negeri, termasuk Seoul, dan membuat warga panik. Gempa bahkan terdeteksi hingga di Kyushu, Jepang.
Pemerintah telah memerintahkan orang-orang di wilayah yang terdampak gempa untuk mengungsi ke daerah yang aman.
Hingga pukul 01:00 atau Selasa (13/9) dini hari, enam orang dilaporkan cedera, termasuk seorang wanita lanjut usia yang terluka akibat tertimpa televisi yang jatuh. Pemerintah mengatakan terdapat lebih dari 30 kasus kerusakan properti berskala kecil.
Sebelumnya, sebuah stasiun pembangkit berbahan bakar gas alam cair di Ulsan, hanya beberapa kilometer jauhnya dari Gyeongju, ditutup setelah gempa. (T/P022P001)
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
Mi’raj Islamic News Agebcy (MINA)
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan