Jakarta, MINA – Empat wilayah di Indonesia dilaporkan terdampak bencana banjir dan angin kencang dalam beberapa hari terakhir, dengan ribuan warga terdampak dan kerusakan ratusan rumah. Periode Jumat-Sabtu (21-22/11).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran press di Jakarta mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun BNPB empat wilayah tersebut adalah, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta.
Abdul Muhari mengatakan, banjir melanda Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, setelah hujan deras memicu peningkatan debit Sungai Cikawung dan Sungai Citanduy, Jumat (21/11) pukul 18.00 WIB. Desa Sidamulya dan Tarisi, Kecamatan Wanareja, menjadi wilayah yang paling terdampak.
“Sebanyak 2.056 kepala keluarga atau 4.528 jiwa terdampak, dengan kerusakan material mencapai 2.883 unit rumah, empat fasilitas pendidikan, dan lima fasilitas ibadah,” jelasnya.
Baca Juga: MTQ ke-54 Provinsi Jambi Resmi Ditutup, Pemda Dorong Lahirnya Generasi Qur’ani
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan status siaga darurat melalui Keputusan Gubernur Jawa Tengah terkait potensi bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Cilacap menetapkan status darurat bencana banjir dan tanah longsor mulai 14 November hingga 14 Desember 2025.
BPBD Cilacap disebut masih melakukan kaji cepat di lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penanganan lanjutan.
Sementara itu, di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, banjir terjadi di Desa Kore, Kecamatan Sanggar, akibat meluapnya aliran air dari hulu sungai. Sebanyak 417 warga terdampak dan 138 rumah mengalami kerusakan. Pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan pihaknya meminta seluruh warga tetap waspada.
Baca Juga: [POPULER MINA] Kontroversi Resolusi PBB Soal Gaza
“Masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan segera melakukan evakuasi mandiri jika hujan berlangsung lama dengan intensitas tinggi,” kata Abdul Muhari.
Hal serupa terjadi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Banjir setinggi 5–30 sentimeter merendam wilayah Kecamatan Ploso, Kudu, Plandaan, Kabuh, dan Kesamben. Sebanyak 969 jiwa terdampak dan 323 rumah terendam. BPBD setempat dilaporkan melakukan pembersihan material pasca banjir, dan kondisi air saat ini telah surut.
Sementara itu, angin kencang melanda Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Hujan disertai angin, Jumat (21/11) pukul 14.00 WIB menyebabkan pohon lamtoro tumbang dan menimpa dua tunawisma yang sedang berteduh di bawahnya. Kedua korban langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan medis.
Abdul Muhari juga menyampaikan bahwa potensi hujan sedang masih akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia selama tiga hari ke depan.
Baca Juga: Aksi Berkuda dan Memanah Meriahkan Apel 1.000 Relawan
Ia menyebut masyarakat yang tinggal di bantaran sungai perlu rutin memantau ketinggian air.
“BNPB mengimbau warga yang tinggal di sekitar sungai agar terus memantau kondisi air dan segera mengungsi jika situasi memburuk,” ujarnya.
BNPB menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat guna mengurangi risiko korban jiwa dan kerugian material akibat bencana hidrometeorologi. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ketua BSP 2025: 1.000 Relawan Indonesia Siap Bangun Kembali Gaza
















Mina Indonesia
Mina Arabic